TEMPO.CO, Jakarta -Penyanyi rap Kanye West menyampaikan pandangannya tentang aborsi dan pornografi di pidato pertamanya untuk kampanye calon Presiden Amerika Serikat. Dia berargumen soal kebijakan pemerintah terkait dua masalah itu, bahkan sempat menangis.
Kanye West, mantan pendukung Donald Trump, membuat pemilih bingung apakah kampanye itu asli atau aksi publisitas belaka. Terlebih pria 43 tahun ini menyampaikan komentar bertele-tele selama acara yang digelar di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat.
Dalam sambutannya yang berlangsung lebih dari satu jam, suami Kim Kardashian mengecam aborsi dan tampaknya akan mengajukan proposal atas kebijakan itu dengan cepat.
"Harriet Tubman tidak pernah benar-benar membebaskan. Dia hanya meminta orang-orang itu bekerja untuk orang kulit putih lainnya," katanya ketika membahas ketidaksetaraan ekonomi, dilansir Reuters, Senin, 20 Juli 2020.Ekspresi rapper Kanye West, saat kampanye pertamanya untuk menjadi presiden AS di North Charleston, South Carolina, 19 Juli 2020. Pada kampanye perdananya Kanye West membahas tentang aborsi dan pornografi. REUTERS/Randall Hill
Acara yang disiarkan langsung di YouTube dan ditayangkan di stasiun televisi lokal itu tidak banyak menjelaskan apakah Kanye West benar-benar berusaha untuk memenangkan kursi kepresidenan.
Kanye West menyatakan maju pilpres AS pada 4 Juli lewat cuitan Twitter. Dia disebut terlambat maju sebagai kandidat presiden AS 2020 karena telat mendapat suara di sejumlah negara bagian.