TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Cina untuk Inggris, Liu Xiaoming, angkat suara soal konflik Amerika-Cina yang berkepanjangan. Menurutnya, Amerika memang sengaja mencari gara-gara dengan Cina untuk memicu Perang Dingin baru.
Situasi Perang Dingin dengan Cina, kata Liu Xiaoming, akan menguntungkan inkumben Donald Trump dalam Pilpres Amerika November nanti. Sebab, Trump jadi memiliki amunisi untuk berkampanye atau mengkambinghitamkan Cina jika dirinya kalah.
"Bukan Cina yang bersikap assertif, namun negara yang berada di seberang samudra pasifik (Amerika). Mereka ingin memulai Perang Dingin dan kami harus meresponnya," ujar Liu Xiaoming, dikutip dari Reuters, Kamis, 30 Juli 2020.
Sebagaimana diketahui, Amerika dan Cina terlibat dalam berbagai konflik pada tahun ini. Ironisnya, konflik timbul tak lama setelah Amerika dan Cina meneken kesepakatan dagang.
Beberapa konflik di mana Amerika dan Cina saling berhadapan adalah soal virus Corona, kedaulatan Hong Kong, Laut Cina Selatan, keamanan data, jaringan 5G, dan masih banyak lagi. Di Laut Cina Selatan, misalnya, kedua negara sudah sama-sama unjuk alutsista yang mengingatkan dengan situasi Perang Dingin.
Amerika bahkan ingin membentuk koalisi anti-Cina, menjanjikan sekutu-sekutunya bantuan untuk menghadapi negeri tirai bambu tersebut. Cina langsung merespon hal itu dengan mendekati semua negara yang berpotensi digaet Amerika sebagai sekutu seperti negara-negara ASEAN.
"Mereka akan melakukan apapun untuk memposisikan Cina sebagai musuh. Mungkin mereka ingin ada musuh bersama, menginginkan Perang Dingin. Kami jujur saja tidak tertarik karena kami ingin berteman dengan Amerika," ujar Liu Xiaoming mengakhiri.
ISTMAN MP | REUTERS