TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya menegur pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah yang tak patuh protokol Covid-19. Hasto mengatakan jajaran partai dari DPD, DPC, PAC, hingga ranting juga akan ditegur.
"Yang tidak memenuhi etika dan protokol Covid-19 partai akan menegur," kata Hasto dalam konferensi pers, Ahad, 13 September 2020.
Hal ini disampaikan Hasto saat ditanya ihwal masih banyaknya kerumunan saat pendaftaran Pilkada 2020. Pendaftaran pasangan calon PDIP, di Solo yaitu Gibran - Teguh Prakosa dan Surabaya yaitu Eri Cahyadi -Armuji misalnya, juga turut disorot lantaran melibatkan iring-iringan massa.
Hasto mengatakan partai telah menghubungi Ketua DPC Surabaya terkait kerumunan massa saat pendaftaran pasangan calon Eri Cahyadi dan Armuji ke Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya pada 4 September lalu.
Hasto mengklaim telah mengingatkan mereka agar ke depannya lebih patuh dan disiplin pada protokol Covid-19. Menurut Hasto, jajaran partai dan pasangan calon kepala daerah akan melakukan langkah-langkah perbaikan.
Hasto pun menjanjikan PDIP akan mengontrol jajaran mereka serta para pasangan calon kepala daerah untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Namun ia juga meminta seluruh elemen birokrasi dan seluruh partai tetap mensosialisasikan disiplin total terhadap protokol Covid-19.
Misalnya, kata Hasto, ialah dengan menjaga jarak minimal dua meter dan wajib menggunakan masker. Dia meyakini kesadaran akan kedua hal ini akan mencegah penularan Covid-19.
"PDI Perjuangan kami menjanjikan untuk dapat melakukan hal tersebut dengan sebaik-baiknya. Karena jangan sampai akar persoalannya disiplin, lalu solusinya berbeda," ujar dia.
Pendaftaran pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah pada 4-6 September lalu disorot lantaran masih menimbulkan banyak kerumunan. Menurut Bawaslu, kerumunan terjadi di 243 daerah dari 270 daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2020.
BUDIARTI UTAMI PUTRI