TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang mengatakan akan mengambil langkah pengamanan untuk menjaga pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 tidak terkena serangan siber atau cyberattack.
Inggris dan Amerika Serikat menuding peretas asal Rusia berencana mengganggu jalannya pesta olimpiade itu.
Sampai saat ini, panitia olimpiade belum melaporkan adanya gangguan terhadap pelaksanaan kegiatan persiapan Olimpiade 2020.
Acara Olimpiade 2020 ini tertunda pelaksanaannya hingga 2021 karena merebaknya pandemi Covid-19.
Pada Senin, Inggris dan AS mengecam apa yang mereka sebut upaya serangan siber oleh tim intelijen Rusia.
Serangan itu menyasar persiapan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralympics.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato, megnatakan Jepang akan melakukan semua upaya untuk mencegah terjadinya peretasan terkait Olimpiade Tokyo 2020.
“Kami tidak bisa menutup mata terhadap serangan siber atau cyberattack yang mengancam demokrasi,” kata Kato seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 20 Oktober 2020.
Jepang menjalin kontak erat dengan tim dari Inggris dan Amerika Serikat soal kemungkinan serangan siber ini.
Soal ini, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia tidak melakukan hal seperti itu. Dia menyebut tuduhan itu sebagai bentuk Russophobia. “Rusia tidak pernah meretas kegiatan Olympiade Tokyo,” kata Peskov.
Sumber