TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla mendapat kesempatan melaksanakan ibadah umrah di tengah pandemi Covid-19 oleh Kerajaan Arab Saudi.
Kesempatan tersebut diberikan kepada JK dan rombongan delegasi dari Yayasan Museum Sejarah Rasulullah SAW usai melakukan Penandatangan Naskah Perjanjian Kerjasama Pendirian dan Pembangunan Gedung Pameran dan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia dengan Liga Dunia Islam di Riyadh.
JK dan rombongan sebelum menuju Masjidil Haram Mekah melakukan miqat dan niat umrah di Jeddah. Sesampainya di pelataran Masjidil Haram, seluruh rombongan memperlihatkan barcode yang ada di dalam gadget setiap anggota rombongan ketika selesai mengisi aplikasi “Tawakkhalna”.
Dalam aplikasi tersebut, setiap jemaah yang akan melaksanakan ibadah umrah wajib melampirkan hasil tes swab 48 jam sebelum melaksanakan umrah.
Jemaah yang melaksanakan ibadah umrah melakukan tawaf dengan mengitari ka’bah sebanyak 7 putaran dilanjutkan sai’ dari bukit Safa hingga bukit Marwah sebanyak 7 kali. Selesai melakukan tawaf dan dai’, rombongan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan salat magrib dan isya berjemaah dan berdoa di depan ka’bah.
Kemudian pada hari ini, JK dan rombongan akan melakukan ziarah di Makam Nabi Muhammad SAW dan kedua sahabat Rasulullah. Kemudian dilanjutkan melaksanakan salat dan berdoa di Raudhah, bagian dari Masjid Nabawi pada zaman Rasulullah SAW.
Sebelum ke Riyadh dan Mekah, JK melakukan pertemuan dengan Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus di Private Library Paus di Kawasan St. Petrus Basilica Vatikan, Jumat, 23 Oktober lalu bersama 5 orang anggota Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity.
Esoknnya, JK dan rombongan menuju Makkah untuk melakukan acara penandatanganan dan hari berikutnya melakukan umrah.
