Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pneumonia, Infeksi Paru-paru yang Diidap Farida Pasha sebelum Meninggal

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Farida Pasha (Instagram/@ifyalyssa)
Farida Pasha (Instagram/@ifyalyssa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris senior Farida Pasha meninggal pada Sabtu, 16 Januari 2021. Kabar duka ini disampaikan cucunya, penyanyi Ify Alyssa, di Instagram. 

"Love you so much Ibu sayang, yang tenang di Surga. Titip peluk untuk papa ya," tulis Ify pada keterangan foto sang nenek di Instagram. 

Sebelum meninggal, pemeran Mak Lampir dalam Misteri Gunung Merapi ini awalnya mengidap vertigo dan lambung. Hasil pemeriksaan selanjutnya menyatakan bahwa perempuan 68 tahun itu terkena pneumonia tahap awal dan positif COVID-19. 

Menurut laman Healthline, pneumonia, yang sering disebut paru-paru basah, ini merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Penyakit ini dapat menyebabkan kantung udara di paru-paru, yang dikenal sebagai alveoli, terisi cairan sehingga menyulitkan penderitanya bernapas.

Kuman penyebab pneumonia mudah menular. Jika penyebabnya adalah virus (influenza, respiratory syncytial virus atau RSV, dan rhinovirus) dan bakteri (biasanya Streptococcus pneumonia), maka penyakit ini mudah menular dari orang ke orang melalui tetesan udara saat bersin atau batuk.

Penularan juga bisa terjadi saat bersentuhan dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi bakteri atau virus penyebab pneumonia.

Sedangkan pneumonia yang disebabkan jamur (biasanya Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus species, dan Histoplasmosis species) tidak menular melalui orang ke orang, hanya dari lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pneumonia bisa memiliki gejala ringan, bisa juga mengancam jiwa. Gejalanya antara lain batuk yang mengeluarkan dahak (lendir), demam berkeringat atau kedinginan, sesak nafas yang terjadi saat melakukan aktivitas normal atau bahkan saat istirahat, nyeri dada yang semakin parah saat bernapas atau batuk, perasaan lelah, kehilangan selera makan mual dan muntah, dan sakit kepala.

Baca juga: Dosen FKUI Jelaskan Perbedaan Pneumonia Biasa dengan Covid-19

Pada anak di bawah lima tahun, gejala yang paling umum adalah napas cepat atau mengi. Tapi pada bayi, gejala kadang-kadang tidak muncul, hanya kadang muntah, lemas, atau kesulitan minum atau makan.

Orang tua mungkin memiliki gejala yang lebih ringan, misalnya hanya menunjukkan kebingungan atau suhu tubuh yang lebih rendah dari normal.

Pneumonia bisa menjadi komplikasi dari COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru yang dikenal sebagai SARS-CoV-2. Saat virus berkembang biak di paru-paru maka bisa menjadi pneumonia. 

Orang dengan pneumonia COVID-19 juga dapat mengidap sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), jenis kegagalan pernapasan progresif yang terjadi ketika kantung udara di paru-paru terisi cairan.

Sebelum Farida Pasha, beberapa artis juga meninggal karena penyakit ini termasuk Robby Tumewu dan Suryadi pemeran Pak Raden di film Unyil. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

5 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

10 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

15 hari lalu

Imelda Marcos. AP/Pat Roque
Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?