TEMPO.CO, Jakarta - Kota Auckland di Selandia Baru pada Minggu, 7 Maret 2021, mengakhiri masa lockdown, yang diberlakukan selama sepekan. Lockdown ketika itu dilakukan setelah muncul sebuah kluster yang terinveksi varian baru Covid-19, yang diyakini jauh lebih mudah menyebar.
Kementerian Kesehatan Selandia Baru juga menyebut tidak ada kasus lokal Covid-19, yang tercatat pada Minggu, 7 Maret 2021. Itu artinya, selama seminggu penuh tidak ada penularan virus corona di Kota Auckland.
Orang-orang membeli makanan siap saji di McDonald's saat Selandia Baru melonggarkan aturan lockdown di Auckland, Selandia Baru, 28 April 2020. Pembeli hanya diperbolehkan membawa pulang makanan dan tidak dapat makan di dalam restoran. REUTERS/Ruth McDowall
Baca juga: Kakak-beradik di Auckland Jadi Klaster Covid-19 Baru Selandia Baru
Stasiun televisi TVNZ di Selandian Baru menayangkan orang-orang yang sedang antri di beberapa kedai kopi pada Minggu pagi setelah lockdown berakhir. Banyak dari mereka merasa lega (lockdown selesai).
Auckland adalah Kota dengan populasi hampir dua juta jiwa. Kendati lockdown sudah berakhir, namun acara kumpul-kumpul yang dihadiri banyak orang, masih belum diperbolehkan. Masyarakat juga masih diwajibkan menggunakan masker saat berada di transportasi umum.
Kelonggaran aturan di Auckland ini mungkin akan dilakukan berangsur sampai Jumat, 12 Maret 2021.
Selandia Baru memberlakukan sistem pelacakan yang agresif, penutupan wilayah perbatasan dan menerapkan karantina pada para pelancong. Kebijakan yang diambil ini telah membuat Selandia Baru berhasil mengatasi penyebaran pandemi Covid-19.
Saat ini, Selandia Baru juga sudah memulai imunisasi vaksin virus corona. Dampak dari keberhasilan mengatasi wabah virus corona ini, juga membuat perekonomian negara itu cepat pulih pada semester kedua 2020.
Sumber: Reuters