TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta menyatakan komitmennya untuk terus menyediakan layanan telekomunikasi untuk seluruh penumpang, baik di jalur layang maupun bawah tanah.
Siaran pers PT MRT Jakarta, di Jakarta, Kamis, menyebutkan, pihaknya melalui mitra penyedia dan pengelola infrastruktur telekomunikasi PT Tower Bersama (TBG), telah bekerja sama dengan sejumlah penyedia jasa telekomunikasi, seperti Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Smartfren dan Tri.
Namun terhitung sejak 4 Maret 2021, PT XL Axiata Tbk menarik diri dari kerja sama dengan PT Tower Bersama (TBG) yang menyebabkan tidak dapat diaksesnya sinyal dari operator tersebut, terutama di area stasiun bawah tanah.
“Kami menyadari pihak yang paling terkena dampak atas kejadian ini adalah pengguna MRT Jakarta dan kami meminta maaf kepada pengguna setia MRT Jakarta atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P. Sabandar.
William Sabandar mengatakan bahwa MRT Jakarta melalui mitra penyedia dan pengelola infrastruktur telekomunikasi selalu terbuka untuk bekerja sama dengan operator manapun guna memberikan pelayanan terbaik bagi penggunanya.
Untuk itu, MRT Jakarta telah melakukan langkah antisipasi dengan menyediakan layanan Wi-Fi gratis yang hanya dapat diakses di Area Concourse di 13 Stasiun MRT Jakarta dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan operasi Ratangga sejak 4 Maret 2021.
Baca juga : Giliran MRT Jakarta Raih Penghargaan Infrastruktur dari Kedutaan Besar Jepang
"Para pengguna dapat menggunakan Wi-Fi gratis tersebut untuk mengakses Aplikasi MRT Jakarta atau aplikasi transportasi publik lainnya demi memudahkan pengguna dalam pembelian tiket dan bermobilisasi." demikian William Sabandar menambahkan.
Lebih lanjut, PT MRT Jakarta akan mengkaji terkait langkah penyelesaian persoalan layanan telekomunikasi di Stasiun MRT Jakarta bersama dengan mitra penyedia dan pengelola infrastruktur telekomunikasi PT Tower Bersama (TBG).
Pasukan Brimob Mabes Polri berjaga saat melakukan penyergapan pada simulasi penanganan ancaman bom dan serangan terorisme di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020. Simulasi tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi dan mitigasi jika kejadian sungguhan terjadi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
MRT Jakarta juga mengapresiasi operator telekomunikasi lainnya yang tetap melanjutkan kerja sama sehingga sebagian besar penumpang MRT Jakarta tetap dapat menerima layanan telekomunikasi di stasiun-stasiun MRT Jakarta.
ANTARA