Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jatuh Liar, Roket Cina Tembus Atmosfer Menghunjam Laut Dekat Maladewa

Reporter

image-gnews
Lokasi jatuh roket Long March-5B milik Cina. Twitter
Lokasi jatuh roket Long March-5B milik Cina. Twitter
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRoket Long March 5B milik Cina telah jatuh ke Bumi pada Minggu pagi tadi, 9 Mei 2021, pukul 09.24 WIB. Roket yang jatuh 'liar' itu menghunjam laut dekat Maladewa di Samudera Hindia. Lokasi jatuh tepatnya di koordinat 72,47 derajat Bujur Timur dan 2,65 derajat Lintang Utara.

Akun InfoAstronomy.org mengatakan bahwa pengamat di Oman sempat melihat roket itu terbakar saat memasuki atmosfer Bumi. "Karena terbakar di atmosfer, ukuran roket tersebut sudah menjadi lebih kecil saat tiba di Bumi," bunyi catatan akun itu.

Keterangan tersebut sesuai dengan yang diberikan Xinhua. Kantor berita resmi Cina itu mengutip Badan Antariksa Berawak Cina yang menyebutkan kalau pecahan terakhir dari roket Long March-5B Y2 memasuki atmosfer Bumi pada pukul 10.24 pagi tadi waktu Beijing.

"Sebagian besar roket terbakar saat proses re-entry, dan sisa pecahannya jatuh ke laut dengan titik pusat lokasi sebaran 2,65 derajat LU dan 72,47 derajat BT," bunyi keterangan badan antariksa itu.

Roket Long March-5B meluncur ke luar angkasa dari Pusat Peluncuran Pesawat Antariksa Wenchang di pantai selatan Hainan pada 29 April lalu. Roket berukuran panjang 30 meter dan bobot 20 ton ini memanggul modul Tianhe, modul pertama dan inti dari konstruksi stasiun antariksa Cina.

Ukuran Long March-5B cenderung raksasa karena memang didesain sebagai alat angkut bagian-bagian yang besar dan berat dari stasiun antariksa yang ingin dibangun tersebut. Roket itu memiliki empat booster atau roket pendorong di sekeliling bagian intinya yang telah lebih dulu jatuh tak lama setelah peluncuran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebanyakan roket besar yang diluncurkan ke luar Bumi memiliki proses re-entry atau jatuh kembali yang terkontrol. Ini tidak terjadi pada Long March-5B dan roket-roket milik Cina. Prediksi di mana dan kapan roket akan jatuh menjadi sulit dilakukan terlebih Long Marc-5B mengorbit dengan kecepatan lebih dari 7,5 kilometer per detik. Dengan kecepatan ini, dia mampu mengitari Bumi sekali setiap 90 menit.

Roket Long March-5B Y2. Kredit: Xinhua/Ju Zhenhua

Roket Long March-5B memang akan terbakar saat menembus atmosfer Bumi, tapi tidak semuanya karena ukurannya yang besar. Bagian itulah yang sebelum ini sembuat cemas banyak negara lain.

Peluncuran roket Long March-5B yang sebelumnya juga memiliki proses re-entry yang sama: tak terkendali, dan terukur menjadi pecahan atau sampah antariksa terbesar keempat yang pernah jatuh kembali ke Bumi. Beruntung kebanyakan pecahannya tercebur ke Samudera Atlantik. Jika saja roket itu memasuki atmosfer Bumi satu jam lebih cepat, dia bisa saja 'mendarat' di satu tempat di antara kawasan padat di pesisir timur Amerika Serikat. 

Baca juga:
Roket Cina Jatuh Tak Terkendali ke Bumi, Ini yang Bisa Dilakukan Pentagon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

21 jam lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

1 hari lalu

Gambar menunjukkan peluncuran rudal Balistik Iran yang menargetkan Kurdistan Irak dan menduduki lokasi Suriah. almayadeen.net
Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

Iran diketahui memiliki persenjataan rudal balistik terbesar dan paling beragam di Timur Tengah.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

1 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

2 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

3 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

4 hari lalu

Pendiri Alibaba, Jack Ma, cukup lama tak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah Cina secara terbuka dalam sebuah pidato. Jack Ma sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'. REUTERS
10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.


Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

5 hari lalu

Seorang bayi diselamatkan saat jendela di unit apartemen itu jebol karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jiangxi, Cina, pada 31 Maret 2024. Badai langka itu menewaskan 7 orang, 3 di antaranya karena terlontar ke luar dari unit apartemennya. Foto/instagram
Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.


Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

5 hari lalu

Oppo Find X7. Gsmarena
Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

Oppo Find X7 menjadi smartphone pertama yang didukung oleh teknologi jaringan seluler generasi 5,5G atau yang dikenal sebagai 5G-Advanced.