Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Merusak Kesehatan Mental

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita tidur bermasalah. Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi wanita tidur bermasalah. Freepik.com/Jcomp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesejahteraan psikologis, sosial dan emosional membentuk kesehatan mental kita. Faktor-faktor ini menentukan bagaimana kita melihat, merasakan, berpikir, dan bertindak. Hal tersebut juga merupakan faktor penentu seberapa baik kita menangani stres, kecemasan atau trauma terhadap perubahan dan bagaimana hubungan kita dengan diri sendiri dan orang lain.

Masalah kesehatan mental tidak tergantung pada usia atau jenis kelamin apa pun. Bahkan dapat ditemukan pada remaja dan orang tua, lintas jenis kelamin. Stigma seputar kesehatan mental membuatnya semakin sulit untuk mengidentifikasi masalah tersebut dan menangani penyebabnya.

Melansir laman Pinkvilla, ada beberapa kebiasaan yang bisa menunjukkan kesehatan mental yang tidak sehat. Jika Anda mengalami satu atau lebih dari ini, sekarang saatnya untuk mulai menjaga kesehatan mental Anda. Makan berlebihan, tidur, menghindari interaksi orang jika memungkinkan, merasa rendah energi, terlalu banyak berpikir, terlalu sering mengalami nyeri atau mati rasa, merenungkan makna hidup, dan banyak lagi. Sebagian besar kebiasaan atau perasaan ini mungkin terdengar asing bagi Anda. Ini adalah tanda-tanda awal untuk mulai merawat diri sendiri.

9 kebiasaan yang harus Anda hindari demi kesehatan mental Anda menurut life coach, Samira Gupta

1. Penyangkalan

Kebiasaan yang paling berbahaya adalah tidak menerima bahwa Anda mungkin memiliki masalah kesehatan mental. Hidup dalam penyangkalan hanya akan memperburuk kesehatan mental Anda. Sebaliknya, bicaralah dengan seseorang yang membuat Anda merasa aman dan diskusikan masalah Anda. Jangan takut untuk mencari bantuan profesional jika masalah Anda tampak lebih dalam.

2. Konsumsi media sosial berlebihan

Menggulir laman media sosial Anda selama berjam-jam dapat merusak kesehatan mental Anda secara signifikan. Standar perfeksionisme yang ditetapkan media sosial bisa sangat mengganggu. Sebagian besar dari kita menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari, dosis tambahan 'perfeksionisme' yang diresepkan secara sosial hanya akan membuat beban menjadi lebih berat. Sebaliknya, gunakan waktu itu untuk memperkuat keyakinan batin Anda. Praktikkan afirmasi, pertahankan jurnal rasa syukur atau apa pun yang memotivasi Anda.

3. Pola pikir negatif

Apakah Anda terus-menerus mengkhawatirkan hasilnya? Kita sering membuat kesalahan dengan memfokuskan semua energi kita pada hasil daripada memfokuskan energi kita untuk menciptakan penyebab yang benar. Pemikiran berlebihan yang negatif dapat secara signifikan memengaruhi potensi Anda untuk menciptakan hasil. Sebaliknya, manjakan diri dalam aktivitas dan percakapan dengan orang-orang yang mendorong Anda untuk memiliki perspektif positif terhadap situasi kehidupan yang berbeda.

4. Perasaan bersalah, menyesal dan malu

Jika salah satu dari perasaan ini mengganggu Anda, identifikasi akar penyebabnya. Masalah tersebut mungkin berasal dari trauma masa kanak-kanak, pengalaman masa lalu, atau riwayat keluarga. Mengatasi emosi ini sangat penting. Kami sangat menyarankan mencari bantuan profesional untuk menyelesaikan masalah ini.

5. Pertimbangan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebanyakan orang menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis kesalahan, kegagalan, tubuh, dan segala sesuatu yang mungkin mereka lakukan. Jatuhkan penilaian Anda hari ini! Ingat, tidak ada orang yang lebih awal atau terlambat dalam hidup mereka untuk mencapai impian mereka. Setiap orang memiliki waktu dan jalannya masing-masing. Terus maju dan jangan lupa nikmati perjalanannya. Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dalam penilaian atau perbandingan. Cintai diri sendiri, percaya pada diri sendiri dan terima diri sendiri.

6. Kurangnya aktivitas fisik dalam bentuk apapun

Saat kita menggerakkan tubuh kita dengan cepat, sistem kita melepaskan endorfin, 'hormon bahagia'. Mereka merangsang energi dan kepositifan di semua sel di tubuh kita. Meskipun pada hari-hari tertentu Anda mungkin ingin tinggal di tempat tidur lebih lama atau bangun mungkin terasa sulit, lakukan saja. Beberapa hari pertama akan sulit tetapi seiring berjalannya waktu, Anda akan mulai menyukainya.

7. Pola tidur tidak teratur

Mengikuti rutinitas yang tepat membuat Anda termotivasi secara fisik dan mental. Namun, karena pandemi Corona, kebanyakan orang menderita berbagai masalah kecemasan, kemarahan, frustrasi, atau kebencian. Kurangnya keseimbangan kehidupan kerja juga mempengaruhi kesehatan mental kebanyakan orang. Sebelum tidur, tulis semua kekhawatiran Anda dalam buku harian dan tutuplah. Hindari stres di tempat tidur.

8. Kebutuhan akan ketergantungan

Perasaan terus-menerus membutuhkan seseorang dapat merampas individualitas Anda. Kebutuhan ini umumnya berasal dari sikap yang menyenangkan orang, tindakan sabotase diri. Orang yang menyenangkan cenderung mengorbankan kebutuhan mereka untuk memenuhi tuntutan orang lain, yang memengaruhi kesejahteraan pribadi mereka.

9. Pembicaraan diri yang negatif

Jika Anda menghabiskan sebagian besar waktu Anda memikirkan kekurangan atau ketidaksempurnaan, Anda sedang merusak kesehatan mental Anda. Otak Anda akan mempercayai semua yang Anda katakan. Untuk meningkatkan kesehatan mental Anda, fokuslah pada kekuatan Anda. Cinta diri dimulai dengan pembicaraan diri yang positif. Ingatkan diri Anda betapa menakjubkannya Anda, banggalah dengan pencapaian Anda dan tepuk punggung Anda untuk semua hal baik yang Anda lakukan sesekali.

Baca juga: Demi Kesehatan Mental, Prilly Latuconsina Sempat Istirahat dari Media Sosial

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

40 menit lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

2 jam lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

1 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

1 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

1 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

2 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

Pilihan makanan adalah pertimbangan penting untuk memastikan kualitas tidur yang baik. ada yang bisa membantu tidur sementara lain merusaknya.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

2 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

4 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman