TEMPO.CO, Jakarta - Metabolisme penting bagi tubuh dan bisa membantu penurunan berat badan dengan membuat lebih banyak kalori terbakar. Tingkat metabolisme menentukan jumlah kalori yang dibakar.
Metabolisme juga membantu menjaga keseimbangan dalam tubuh dengan menjaga kadar gula darah, kolesterol, trigliserida, dan tekanan darah. Melansir dari Times of India, berikut kebiasaan sederhana yang dapat mengacau metabolisme tubuh.
Makan terlalu sedikit
Banyak orang salah paham makan lebih sedikit kalori akan membantu menurunkan berat badan. Tetapi, Anda akan terkejut mengetahui membatasi asupan kalori secara berlebihan dapat menurunkan metabolisme tubuh.
Gaya hidup diam
Gaya hidup tak banyak bergerak dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam jumlah kalori yang dibakar setiap hari. Karena pandemi Covid-19, kebanyakan orang bekerja dari rumah dan duduk sepanjang hari, yang memiliki efek negatif pada metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan. Setiap aktivitas fisik seperti berdiri, bersih-bersih, naik tangga, memasak dapat membantu membakar kalori. Jenis aktivitas ini disebut termogenesis aktivitas non-olahraga.
Kurang protein
Makan cukup protein penting untuk mencapai penurunan berat badan yang sehat. Protein membuat perut terasa kenyang lebih lama dan meningkatkan kecepatan tubuh membakar kalori. Saat mencerna makanan, terjadi peningkatan metabolisme, yang disebut thermic effect of food (TEF). Jadi, efek termis protein jauh lebih tinggi daripada lemak atau karbohidrat. Hanya makan protein meningkatkan metabolisme sebesar 20-30 persen dibandingkan dengan 5-10 persen untuk karbohidrat dan 3 persen atau kurang untuk lemak.
Kurang tidur
Tidur cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan depresi. Kurang tidur juga dapat menurunkan tingkat metabolisme tubuh dan meningkatkan peluang untuk menambah berat badan. Tidak tidur tepat waktu juga dapat mengganggu siklus tidur dan mengganggu ritme sirkadian tubuh.
Terlalu banyak karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan sangat berbeda dari karbohidrat kompleks. Jenis ini mudah dicerna dan menyebabkan lonjakan kadar gula darah sehingga tubuh menggunakan lebih sedikit energi untuk memecahnya. Jadi, makan terlalu banyak karbohidrat memperlambat metabolisme dibandingkan dengan biji-bijian yang membuat tubuh bekerja lebih keras dan membantu membakar kalori.
Diet ketat
Menjalani diet ketat, terutama ketika berolahraga, memaksa tubuh menghemat energi untuk melakukan pekerjaan dasar sehari-hari. Hal ini bisa menjadi bumerang karena tubuh bergantung pada kalori dan membuatnya lebih sulit untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: Penyakit ini Muncul Akibat Metabolisme Tubuh Tak Normal