TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta belum mencabut kebijakan pemadaman lampu-lampu taman di kawasan Tugu Jogja, Malioboro, dan Alun-alun Keraton Yogyakarta atau Gumaton setiap pukul 20.00 WIB. Kantong parkir di sekitar Malioboro, yakni Taman Senopati, Ngabean, dan Abu Bakar Ali juga belum buka sebagai tempat singgah bus-bus wisata.
Pemadaman lampu di Tugu Jogja, Malioboro, dan Alun-alun Yogyakarta tak menyurutkan tekad wisatawan untuk bertahan. Kendati dalam keadaan gelap gulita, mereka masih bertahan di kawasan Gumaton ini sambil asyik berbincang, minum kopi, dan makan jajanan yang ada.
Kepala Unit Pelaksan Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Malioboro, Kota Yogyakarta, Ekwanto mengatakan suasana di Malioboro padat pada Sabtu dan Ahad, 25-26 September 2021. "Sampai (Ahad) sore ini, mungkin sudah lebih dari 2.000 wisatawan datang," kata Ekwanto saat dihubungi Tempo, Ahad, 26 September 2021.
Setiap ahri, menurut dia, sekitar seribu wisatawan datang ke Malioboro. Sebagian besar mereka naik kendaraan pribadi dan dari luar Kota Yogyakarta. Pada Sabu malam misalkan, di sepanjang pedestrian Malioboro hingga Titik Nol Kilometer padat wisatawan.
Para wisatawan ini masih berjalan-jalan meski suasana di Malioboro gelap tanpa lampu penerangan jalan dan pertokoan sudah tutup. Hanya sebagian pedagang kaki lima atau PKL yang masih berjualan. "Mungkin mereka sekadar kangen berkunjung ke Malioboro karena banyak destinasi wisata yang belum buka," katanya.
Kunjungan wisatawan di Malioboro, Kota Yogyakarta, pada Minggu, 26 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 di Kota Yogyakarta, menurut Ekwanto, petugas terus berpatroli untuk mengingatkan wisatawan agar disiplin protokol kesehatan, terutama tidak memakai masker dan berkerumun. Memang tiada sanksi bagi yang melanggar.
Seorang wisatawan asal Kampung Duri, Jakarta Barat, Maria, 39 tahun, mengatakan datang ke Yogyakarta untuk menengok keluarganya lalu mampir ke Malioboro. Sejatinya Maria ingin ke Yogyakarta pada pertengah Juli 2021. Namun saat itu kasus Covid-19 sedang tinggi dan pemerintah menerapkan PPKM Level 4. "Saya baru sekarang ini berani ke Yogyakarta setelah kasus Covid-19 mereda," ujar ibu satu anak itu.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 DI Yogyakarta, Berty Murtiningsih mengatakan situasi Covid-19 pada Ahad, 26 September 2021, menunjukkan masih ada penularan sebanyak 61 kasus Covid-19. "Tren kasus Covid-19 berkurang dan tiga orang meninggal karena Covid-19," katanya.
Kasus Covid-19 itu berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 19 kasus, Kabupaten Bantul dengan 18 kejadian. Ada pula dari Kabupaten Gunungkidul sepuluh kasus, Kabupaten Kulon Progo sembilan kasus, dan Kota Yogyakarta lima kasus.
#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19
Baca juga:
Wisatawan Hanya 2 Jam di Malioboro Yogyakarta, Ada Alarm Pengingat di WA