TEMPO.CO, Jakarta - Kasus harian Covid-19 kembali melonjak, yakni terkonfirmasi sebanyak 9.905 orang, pada Jumat, 28 Januari 2022. Angka tersebut naik 1.000 lebih dari hari sebelumnya, Kamis, dengan jumlah 8.077. Presiden Joko Wododo atau Jokowi menjelaskan bahwa kenaikan kasus tersebut diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan, apalagi dengan adanya varian baru Omicron.
Namun, kata dia, belajar dari lonjakan gelombang Omicron yang sudah terjadi di berbagai negara, pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapinya.
“Perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Tentu disesuaikan dengan karakter varian Omicorn yang berbeda dengan sebelumnya, dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 28 Januari 2022.
Ia mengatakan pemerintah telah menyediakan layanan telemedicine, melalui aplikasi layanan kesehatan. Dia menerangkan bahwa untuk pasien yang terinfeksi Omicron, tidak semuanya membutuhkan layanan kesehatan langsung.
“Karena gejalanya tidak membahayakan, yang paling penting adalah meminimalisir kontak, karena ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas,” kata dia.
Selain itu, ketika hasil tes PCR positif tanpa gejala, Jokowi menyarankan agar melakukan isolasi mandiri selama lima hari. Sementara jika memiliki gejala berupa batuk, pilek atau gejala demam, dipersilahkan untuk menggunakan layanan telemedicine atau ke puskesmas dan dokter terdekat.
Sehingga, Jokowi melanjutkan, beban fasilitas kesehatan dari puskesmas sampai rumah sakit bisa berkurang dan tidak padat. Dia menyebutkan bahwa hal ini penting, agar tenaga kesehatan bisa lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat, maupun pasien-pasien penyakit lain yang membutuhkan pelayanan intensif.
“Saya minta bapak, ibu, dan saudara sekalian, tetap tenang tidak panik, laksanakan selalu protokol kesehatan, kurangi aktivitas yang tidak perlu,” kata Jokowi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Akibat Omicron, Jokowi: Hindari Keramaian