TEMPO.CO, Jakarta - Di toko-toko nyaman, supermarket, telur omega-3 dijual dengan harga lebih mahal dengan telur lainnya. Tampilannya juga berbeda. Kemasannya selalu dibubuhi dengan tulisan omega-3. Tulisan ini tidak ada dalam kemasan telur lainnya.
Apa sebenarnya telur omega-3 itu? Ini telur yang kaya akan lemak omega-3 esensial, alfa-linolenat (ALA), asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic (DHA). Sehingga, telur omega-3 mengandung 12 kali lebih banyak asam lemak omega-3 dibandingkan dengan telur biasa.
Mengutip Australian Eggs di situs australianeggs.org.au, telur omega-3 didapat dari ayam petelur yang diberi makan biji rami, biji-bijian yang mengandung sejumlah besar ALA. Saat ayam mencerna biji rami, beberapa ALA dipecah menjadi DHA, untuk ditransfer pada kuning telur. Inilah yang membuat telur menjadi kaya akan asam lemak omega-3.
Flax Council of Canada di situsnya flaxcouncil.ca menjelaskan, satu telur omega-3 rata-rata menyediakan sekitar 0,34 gram ALA dan 0,13 gram EPA dan DHA. Dengan sendirinya, telur omega-3 memberikan porsi signifikan dari asupan ALA untuk semua kelompok umur.
Untuk anak di bawah usia 3 tahun misalnya, satu telur omega-3 menyediakan setengah atau 49 persen dari asupan harian omega-3 yang disarankan. Untuk anak laki-laki, satu telur omega-3 menyediakan kira-kira seperempat atau 21 sampai 28 persen dari asupan harian yang disarankan. Sedang untuk anak perempuan, satu telur omega-3 memberikan sekitar sepertiga atau 31 sampai 34 persen asupan harian ALA yang direkomendasikan.
Jika dimakan secara teratur, telur omega-3 akan memberikan manfaat kesehatan asupan asam lemak omega-3. Dari segi kalori, lemak, dan protein, telur omega-3 tetap sama seperti telur biasa.
Baca juga: Makanan untuk Ibu Hamil agar Bayi Tumbuh Cerdas
DELFI ANA HARAHAP
