TEMPO.CO, Jakarta - Tidur berjalan atau Somnambulisme dapat menyebabkan bahaya serius. Ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan saat tidur berjalan. Meski penyebabnya tak diketahui pasti, bukan berarti tidak bisa menghentikan kebiasaan ini.
Laman Sleep Foundation mengartikan tidur berjalan sebagai gangguan perilaku yang berasal selama tidur nyenyak dan menghasilkan berjalan atau melakukan perilaku kompleks lainnya saat sebagian besar masih tidur.
Statistik menunjukkan bahwa tidur berjalan signifikan lebih terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Pemicu tidur berjalan bermacam alasan, seperti kurang tidur, stres dan kecemasan, infeksi karena suhu tubuh tinggi, atau minum alkohol terlalu banyak.
Ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi tidur berjalan. Cara paling umum sebelum penanganan itu, adalah mendiagnosis, yang dapat dilakukan ketika orang lain melihatnya secara langsung. Mengutip dari Healthline, kekhawatiran tentang tidur berjalan ini dapat diungkapkan lebih banyak melalui studi tidur.
Selama studi tidur berlangsung, tim kesehatan akan memeriksa kadar oksigen darah, gelombang otak, pernapasan, dan gerakan ketika tengah tidur.
Jika sleepwalking tidak parah, mungkin dapat dicegah dengan mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari dan memperbaiki kebiasaan tidur. Jika metode ini tidak bekerja dengan cukup baik, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu.
