INFO NASIONAL – Wakil Ketua DPR bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Gus Muhaimin, menilai perang Rusia dan Ukraina menjadi ancaman serius terhadap perekonomian Indonesia. Satu dampak yang nyata adalah lonjakan harga minyak dunia sehingga pemerintah terpaksa membakar triliunan rupiah untuk menambah subsidi bahan bakar minyak (BBM).
“Setiap bulan kita membakar APBN kita dengan mensubsidi BBM sekitar Rp25-Rp27 triliun. Ini mengkhawatirkan ekonomi kita,” ujarnya dalam acara “Doa Bersama Ulama dan Habaib untuk Perdamaian Dunia Halalbihalal Bersama Gus Muhaimin” di Gedung Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 22 Mei 2022.
Gus Muhaimin mengatakan, hingga saat ini belum ada tanda-tanda perang Rusia-Ukraina bakal berhenti. Hal yang lebih mengkhawatirkan lagi jika perang menjalar ke negara lain. “Oleh karena itu, upaya diplomasi, upaya perdamaian harus kita tempuh dengan sungguh-sungguh melalui jalur pemerintah. Diplomasi kita ingin menggunakan jalur umat Islam, dan ada ribuan masjid di sana,” katanya.
Dia berharap umat Islam di kedua negara hendaknya bahu membahu dan melobi pemerintah masing-masing untuk segera menghentikan perang yang menimbulkan berbagai kerusakan dan keselamatan manusia. “Mari seluruh umat Islam di Rusia dan Ukraina merayu pemerintah masing-masing untuk duduk bersama mengatasi dan menghentikan perang ini, dan mengambil jalan terbaik,” ucap Gus Muhaimin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengajak para ulama dan habaib di Indonesia untuk melakukan ikhtiar doa bersama dan mendorong umat Islam Indonesia untuk berperan dengan proaktif mengatasi perang dan mendorong perdamaian. “Kita berdoa bersama, mendoakan seluruh bangsa-bangsa di dunia agar segera menghentikan perang, sekaligus mendorong perdamaian. Sepulang dari sini, para kiai, ulama, habaib berdoa di tempat masing-masing, menggerakkan kekuatan langit untuk bisa menghentikan perang,” ujarnya.
Di sisi lain, Gus Muhaimin mengaku sangat bersyukur bisa melakukan halalbihalal bersama ribuan ulama dan habaib setelah pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun ini. “Kita bersyukur pandemi berakhir, insyaallah akan menjadi endemi dan kita bersama-sama halalbihalal, mensyukuri keadaan yang dua tahun belakangan tidak bisa kita lakukan,” katanya.
Turut hadir antara lain Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Pengasuh Ponpes Progresif Bumi Sholawat Tulangan Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri, Pengasuh Ponpes Alfadlu walfadlilah Kaliwungu Kendal KH Dimyati Rois, KH Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo, mantan Ketua PWNU Jatim Prof KH Ali Maschan Moesa, KH Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kautsar) Ploso, KH Salam Sohib, Habib Alwi bin Idrus Baagil Sampang, Habib Ali Zaenal Bondowoso, KH. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) Ponpes API Tegalrejo, dan sejumlah ulama dari berbagai daerah lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Hadir pula sejumlah habaib antara lain Pimpinan Majelis Riyadlul Jannah Malang Habib Abdurrahman Baraqbah, Habib Ridho Bafaqih Pasuruan, Habib Zaenal Abidin Bil Faqih Pasuruan, dan Habib Umar Al Hamid Bangkalan. (*)