TEMPO.CO, Jakarta - Nama Lenny Agustin sudah tak asing lagi di dunia fashion Tanah Air. Karya dan rancangannya yang selalu menghadirkan cita rasa Indonesia menjadikannya sebagai salah satu desainer yang diperhitungkan.
Tidak hanya menggunakan bahan-bahan tradisional dalam setiap karyanya, Ia juga memberdayakan masyarakat melalui pelatihan memproduksi dan memasarkan kain tradisional.
Desainer yang kerap mengganti warna rambut ini diketahui telah melakukan pelatihan kepada masyarakat penghasil kain tradisional di daerah Kalimantan dan Kediri.
"Yang pertama di Kalimantan, lalu aku bangun lagi di Kediri." ungkapnya saat diwawancarai di daerah Jakarta Selatan beberapa hari lalu.
Pelatihan di Kalimantan sendiri anggotanya terdiri dari 20-40 orang karena dilakukan secara eksklusif dan dibuat secara berkelompok. Lenny sengaja membuat pelatihan secara berkelompok karena ia menyadari dalam suatu bisnis tidak bisa berjalan sendiri.
"Jadi aku latih orang berdasarkan kemampuannya. Ada yang jago bikin kain ya aku ajarin produksi. Ada yang jago pemasaran ya aku ajarin pemasaran, pokoknya aku ajarin semua hal agar mereka bisa mandiri," ujar ibu tiga anak ini.
Lenny Agustin mengaku pelatihan terhadap masyarakat adalah karena sedari awal Ia sudah berkomitmen untuk mengangkat budaya Indonesia. Untuk itu pelaku usaha penghasil bahan-bahan tradisional pun harus diberdayakan agar mereka mampu bertahan dan berkembang.
"Aku prihatin dengan pengrajin kain tradisional. Terkadang mereka (kainnya) tidak laku, atau bahkan dijual dengan harga yang murah. Mereka harus sadar betapa besar potensi mereka," kata Lenny.
Lenny juga berharap dengan membawa kain dan unsur Indonesia dalam setiap karyanya, orang lain menjadi tahu tentang kain-kain asli Indonesia.
"Aku ingin ketika go international, orang tahu kalau aku berasal dari Indonesia," ujarnya menutup perbincangan.
Berita lainnya:
Kiat Merawat Jam Tangan Kayu
Doyan Ngopi Bikin Gigi Kuning, Ada Cara Mencegahnya
Umur 20 Tahun Mestinya Paham Arti Cinta Sejati