Mitsubishi Siap Bangun Pabrik Mobil Emisi Rendah di Indonesia
Reporter: Tempo.co
Editor: Anisa Luciana pdat
Rabu, 9 Agustus 2017 17:10 WIB
Logo Mitsubishi yang menguasai 57,8 persen di pasar truk Indonesia. (www.netcarshow.com)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMitsubishi menyampaikan kesiapannya untuk berinvestasi membangun pabrik kendaraan roda empat dengan emisi rendah di Indonesia, demikian disampaikan Dirjen Industri Logam Mesin Alat Trasnportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mitsubishi pada prinsipnya siap untuk berinvestasi kendaraan rendah emisi, karena dia sudah memproduksi baik kendaraan listrik maupun hibrida," kata Putu di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017.

Putu mengatakan hal tersebut usai mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bertemu CEO Mitsubishi Motors Corporation, Osamu Masuko, di Gedung Kemenperin, Jakarta.

Menurut Putu, secara eksklusif Masuko menyampaikan kepada Menteri Airlangga bahwa realisasi investasi tersebut dapat segera terwujud jika didukung dengan insentif fiskal dari pemerintah.

Putu memaparkan, saat ini pemerintah tengah mengkaji penyempurnaan pajak kendaraan roda empat dengan mempertimbangkan tingkat emisi yang dihasilkan dari bahan bakar kendaraan itu sendiri.

Baca: Dealer Mitsubishi Jamin Stok Suku Cadang Low MPV Xpander

Dengan demikian, semakin rendah tingkat emisi sebuah kendaraan akan berbanding lurus dengan tarif pajak yang dikenakan. Sebaliknya, jika produksi gas buangnya tinggi maka tarif pajaknya akan semakin tinggi.

Diharapkan struktur pajak yang demikian mampu menarik investor untuk memproduksi mobil rendah emisi di dalam negeri. Selain itu, lanjut Putu, penyediaan infrastruktur pendukung juga perlu dipersiapkan, misalnya stasiun pengisian daya listrik.

"Kesiapan itu kembali lagi dilihat dari volume. Industri ini sebetulnya semuanya sudah ada, tapi dia tergantung dua hal, pertama, keberpihakan pemerintahnya, kemudian volume. Makanya kami sedang kaji struktur pajaknya ini," pungkas Putu.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi