TEMPO Interaktif, Jakarta: Aktivitas Agus Imam Solihin sudah lama meresahkan warga sekitar. Warga telah melaporkan komunitas Agus ke penngurus RT, RW, lurah, hingga ke polisi. "Tapi tidak ada respons. Polisi cuma bilang coba cari tahu dari satu pengikutnya dulu tentang ajaran Agus," kata Iwan, 50 tahun, yang ditemui Tempo, Rabu (28/1).
Agus Imam Solichin yang mengajarkan aliran Satria Piningit Weteng Buwono mengaku sebagai Tuhan sejak 2005-2006. Ia juga mengklaim sebagai keturunan Soekarno, Presiden RI pertama. Lantaran pengakuannya itulah warga disekitar rumah Agus di Jalan Kebagusan II RT 10 RW 06 Nomor 37, Jakarta Selatan, resah.
Selain mengadu ke polisi, warga juga minta bantuan Forum Betawai Rempug dan tokoh masyarakat. Pada suatu hari warga yang marah hendak menggerebek rumah Agus. Namun, upaya itu bisa dicegah pengurus RT yang meminta warga tidak emosi.
Aktivitas Agus dan komunitasnya ini telah berlangsung lebih dari lima tahun. Keresahan warga dipicu ajaran Agus yang menganjurkan kepada pengikutnya tidak perlu menjalankan ajaran Islam seperti salat, zakat, puasa, serta haji. Pengikutnya dibolehkan melakukan seks bebas di antara mereka. "Kalau ada anggota yang melakukan kesalahan akan dihukum dengan cara telanjang dan disaksikan semua anggota," ungkap Iwan, salah seoang warga.
AMIRULLAH