Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengusaha Didesak Ikut Berantas Korupsi

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -  Pengusaha didesak berperan aktif memberantas korupsi. Pasalnya, suplai dana dalam praktek korupsi bersumber dari sektor swasta. "Kita sering mengabaikan sektor swasta, padahal praktek korupsi juga dilakukan di sana," ujar Ketua Dewan Pengurus Transparency International Indonesia Todung Mulya Lubis dalam peluncuran Laporan Korupsi Global di Menara Kadin, Rabu (7/10).

Ia mengatakan, 60 persen eksekutif bisnis di Mesir, India, Indonesia, Maroko, Nigeria, dan Pakistan mengaku harus melakukan suap ketika berhubungan dengan lembaga publik. Politisi dan pejabat negara berkembang menerima suap bernilai total hingga US$ 40 miliar tiap tahunnya. "Bayangkan berapa banyak kontribusi yang bisa dilakukan dengan uang senilai itu, misal untuk membangun infrastruktur dan sebagainya," kata dia.

Sekretaris Jenderal Transparency Teten Masduki menyampaikan laporan tersebut menemukan lobi-lobi kotor yang melemahkan legitimasi pemerintah. "Pelaku bisnis kuat dapat mengendalikan kebijakan dan pemerintahan," ucapnya. Dengan begitu, terhalanglah terciptanya keputusan demokratis. "Itu ancaman bagi akuntabilitas dan tata kelola pemerintahan."

Masalah lain yang perlu dibenahi, kata ekonom INDEF Iman Sugema, ialah ekspor korupsi dari negara maju ke negara berkembang. "(Pengusaha) di negara maju seperti Singapura dan Amerika Serikat bisa bersih, tapi saat mereka berbisnis di negara berkembang, justru lebih kotor dibanding pemain lokal," tuturnya.

Transparency menyarankan beberapa langkah bagi dunia bisnis. Pengusaha diminta rutin dan terbuka melaporkan kegiatan kepatuhannya terhadap hukum, kegiatan lobi dan finansial politik, dan penerimaan serta pembayaran terhadap pemerintah. Pebisnis pun diharapkan berkomitmen membuka laporan itu untuk dapat dimonitor dan diverifikasi. Adapun pemerintah didesak menegakkan aturan dan mengukur kinerjanya dengan perangkat yang inovatif dan cerdas. Negara-negara juga seharusnya memperkuat kerja sama internasional dan membangun kerja sama yang betul-betul global.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam bagian mengenai Indonesia, laporan Transparency menyoroti beberapa hal. Antara lain, Undang-undang Partai Politik meningkatkan batas sumbangan yang bisa diberikan individu dan korporasi. Batas sumbangan dari individu menjadi Rp 1 miliar, berlipat sepuluh kali dari batasan sebelumnya. Perusahaan diperbolehkan menyumbang hingga Rp 5 miliar, jauh dari limit maksimal sebelumnya yang Rp 750 juta. Donasi dari anggota partai pun tak dibatasi, sehingga dikhawatirkan memuluskan jalan bagi pembelian kursi di partai dan parlemen.

Korupsi dinilai berkontribusi merusak alam, karena tak sedikit kasus yang menunjukkan pengusaha melakukan pembalakan liar dan penyuapan terhadap pejabat publik untuk mendapatkan ijin penebangan hutan. Selain itu, korupsi berperan pula menurunkan tingkat keselamatan penumpang pesawat terbang, karena sertifikasi kelaikan pesawat bisa didapat melalui jalan belakang.

BUNGA MANGGIASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Ilustrasi korupsi. Shutterstock
Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.


Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

7 Desember 2018

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi (kiri) beserta staf, menunjukkan baju tahanan khusus koruptor di Jakarta, Senin (18/7). ANTARA/Puspa Perwitasari
Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya mengusulkan agar pemerintah mengkaji remunerasi bagi kepala daerah.


Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

12 September 2018

Jalan Nangka, Tapos, Kota Depok, yang rencana pelebaran jalannya mangkrak dan menjerat mantan wali kota dua periode Nur Mahmudi Ismail sebagai tersangka korupsi, Rabu 29 Agustus 2018. Tempo/Irsyan
Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

Dua mantan pejabat Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail dan Harry Prihanto, dituduh merugikan negara Rp 10,7 miliar dalam korupsi proyek Jalan Nangka.


Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

3 November 2017

Ilustrasi pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD. Dok. TEMPO/Fully Syafi;
Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

Dalam kasus dana purna tugas ini sebanyak 17 anggota DPRD Kota Yogyakarta periode 1999-2004 lainnya sudah menjalani hukuman.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

25 Oktober 2017

Ilustrasi korupsi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Harianto diperiksa penyidik KPK di Polres Nganjuk.


Cegah Korupsi di DKI Jakarta, Ini Cara Kerja Dua Tim Khusus KPK

4 Oktober 2017

Wakil Ketua KPK Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan dan Djarot Saiful Hidayat usai menghadiri penandatanganan komitmen bersama dalam rangka program pencegahan dan penindakan korupsi terintegrasi di Balai Kota Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Cegah Korupsi di DKI Jakarta, Ini Cara Kerja Dua Tim Khusus KPK

Tim koordinasi supervisi bekerja sama dengan perangkat daerah untuk mencegah korupsi di DKI Jakarta.


OTT di Batubara, Ada Indikasi Terkait Fee Proyek

14 September 2017

Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen (tengah) dikawal petugas ketika terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, sebelum diberangkatkan ke Jakarta di Mapolda Sumut, Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/9) malam. OK Arya Zulkarnaen bersama enam orang, diantaranya pejabat pemerintahan Batubara dan pengusaha tersebut terjaring OTT oleh KPK terkait pengurusan sejumlah proyek di Batubara. ANTARA FOTO
OTT di Batubara, Ada Indikasi Terkait Fee Proyek

Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen terjaring dalam OTT KPK. Ia diduga menerima fee proyek.


Korupsi Alkes, Bekas Anak Buah Nazaruddin Divonis 3 Tahun Penjara  

13 September 2017

Tersangka Direktur Utama PT Mahkota Negara Marisi Matondang (tengah). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Korupsi Alkes, Bekas Anak Buah Nazaruddin Divonis 3 Tahun Penjara  

Mantan anak buah Nazaruddin, Marisi Matondang, divonis tiga tahun penjara.


Korupsi Buku, Eks Kepala Dinas Pendidikan Jabar Divonis 3 Tahun  

6 September 2017

Dok. TEMPO
Korupsi Buku, Eks Kepala Dinas Pendidikan Jabar Divonis 3 Tahun  

Terdakwa pelaku korupsi buku pingsan setelah hakim menjatuhkan vonis hukuman penjara 3 tahun.


Dahlan Iskan Bebas, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Ajukan Kasasi  

6 September 2017

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan usai diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi penjualan aset PT PWU di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Surabaya, Jatim, 19 Oktober 2016. Dahlan Iskan yang menjabat sebagai Direktur Utama PT PWU tahun 2000-2010 diperiksa sebagai saksi sehubungan dengan kasus dugaan korupsi penjualan aset Badan Usaha Milik daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, PT Panca Wira Usaha (PT PWU). ANTARA FOTO
Dahlan Iskan Bebas, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Ajukan Kasasi  

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur akan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung terkait dengan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya yang membebaskan Dahlan Iskan.