TEMPO Interaktif, Ciamis - Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menghimbau kepada petani untuk menahan musim tanam padi dan menggantinya dengan tanaman palawija. Hal itu perlu dilakukan untuk menghadapai musim kemarau yang diprediksi akan dimulai pada Mei-Juni mendatang.
“Kita sudah arahkan petani melalui penyuluh di lapangan untuk menanam palawija pada musim kemarau mendatang,”ujar Kepala Bidang Produksi Padi dan Palawija, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Kabupaten Ciamis, Yayat Sudaryat, di Ciamis, Jumat (30/4).
Menurut Yayat, berdasarkan prediksi cuaca yang di keluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika, musim kemarau akan dimulai pada Mei-Juni mendatang. Berdasar informasi itulah, lembaganya langsung merespons dengan membuat himbauan kepada petani agar menahan musim tanam padi, serta menggantinya dengan tanaman palawija.
Sedikitnya, 90 orang petugas penyuluh pertanian yang tersebar di 36 kecamatan sudah melakukan penyuluhan kepada ribuan petani di Ciamis. Arahannya, petani diminta menanam palawija. Namun, jika ada petani yang tetap hendak menanam padi, proses penanaman harus dipercepat sebelum Mei mendatang. “Kita fokuskan petani untuk palawija, ” ujar Yayat, "Kalaupun mereka ngotot tanam padi diusahakan sebelum Mei.”
Bil a himbauan itu diikuti, Yayat memprediksi, produksi kacang kedelai di wilayahnya dalam tiga bulan kedepan akan mengalami peningkatan. Dari 8.290 hektar luas areal tanam kacang kedelai pada 2010 diprediski bisa dihasilkan produksi kacang kedelai sebanyak 12.769 ton. Hingga Maret, luas tanam kedelai yang telah dilaporkan seluas 18 hektar dengan total produksi sebesar 299 ton.
Selain kacang kedelai, dinas pertanian Ciamis juga menargetkan peningkatan produksi jagung sebanyak 56.781 ton dari target lahan seluas 10.119 hektar. Sedangkan jenis palawija lain yang dihimbau sebagai tanaman penyela pergantian musim, antara lain, jagung, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.
Untuk penentuan lokasi penanaman palawija, Yayat melanjutkan, lembaganya telah memetakan penanaman sesuai dengan karakteristik tanah dan tingkat kesuburannya. Untuk tanaman jagung di prioritaskan di wilayah Ciamis utara, tanaman kacang kedelai di wilayah Ciamis tengah dan Ciamis selatan. Sedangkan kacang tanah dan palawija jenis lain akan diprioritaskan di wilayah Ciamis selatan.
Petugas penyuluh tenaga harian lepas BP3K Kecamatan Kalipucang, Ahmad Hidayat menambahkan, untuk menghadapi musim kemarau mendatang, para petani setempat sudah biasa beralih ke tanaman palawija, seperti kacang kedelai, kacang tanah, jagung, labu-labuan dan jenis tanaman merambat lainnya. “Tanaman palawija cocok sekali di sini,” ujar dia, "Sedangkan bagi petani lain, biasanya mereka pergi ke dataran yang lebih tinggi untuk menanam padi gogo.”.
Menghadapi musim kemarau tahun ini, diperkirakan sekitar 100 hektar lahan pesawahan di wilayah Kalipucang akan beralih menjadi lahan tanam palawija. “Secara akumulatif sekitar 100 hektar akan berubah jadi lahan palawija,” ujar Ahamd.
JAYADI SUPRIADIN