Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Achmad Mochtar Rela Mati Demi Selamatkan Stafnya  

image-gnews
Gedung Lembaga Eijkman. TEMPO/Nickmatulhuda
Gedung Lembaga Eijkman. TEMPO/Nickmatulhuda
Iklan
TEMPO Interaktif, London - Ilmuwan Indonesia Achmad Mochtar dipenggal tentara pendudukan Jepang demi menyelamatkan bawahannya dengan menjadi kambing hitam kasus racun vaksin tetanus.

Hal tersebut terungkap dari penelitian seorang akademisi Inggris Kevin Baird dari Oxford University Clinical Research United. Berdasarkan penelitian Baird, ditemukan bahwa Achmad Mochtar tidak hanya menjadi martir untuk negara dan profesinya. Ternyata, Achmad Mochtar juga menyelamatkan nyawa seluruh staf yang bekerja di bawahnya.

Baird- Direktur Oxford University Clinical Research Unite di Jakarta- selama berbulan-bulan menyelidiki pemenggalan Achmad Mochtar yang dilakukan tentara pendudukan Jepang pada 1945.

Saat itu, Achmad Mochtar memimpin Eijkman Institute di Jakarta. Lembaga penelitian medis tersebut dituding meracuni ratusan buruh paksa asal Indonesia yang bekerja untuk Jepang.

Padahal, kematian buruh paksa tersebut merupakan hasil dari eksperimen medis yang dilakukan otoritas militer Jepang. Dari hasil penelitian Baird, ternyata eksperimen itu keliru.

Para buruh paksa diberikan vaksin tetanus yang diujicoba. Vaksin tersebut dibuat para dokter Jepang. Para buruh paksa menjadi kelinci percobaan militer Jepang sebelum vaksin itu diberikan kepada tentara Jepang. Akan tetapi, ternyata vaksin tersebut gagal. Akibatnya, sekitar 900 buruh paksa Indonesia tewas.

Untuk menutupi kasus tersebut, Jepang mengkambinghitamkan Achmad Mochtar dan staf di Eijkman yang kebetulan tengah meneliti vaksin serupa. Achmad Mochtar beserta staf pun ditangkap pada Oktober 1944. Mereka dipukuli, dibakar, dan disetrum. Salah satu dari mereka tewas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentara Jepang akhirnya melepaskan staf lembaga Eijkman kecuali Achmad Mochtar. Achmad Mochtar dipenggal dan tubuhnya dilindas mesin giling. Setelah tewas, jasad Achmad Mochtar dimakamkan di kuburan massal.

Menurut kesimpulan penelitian Baird, Achmad Mochtar bersedia menjadi kambing hitam kasus racun tersebut asalkan seluruh staf dan rekannya dibebaskan.

“Achmad Mochtar bukan hanya seorang pahlawan Indonesia, tetapi juga pahlawan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan,” ujar Baird kepada Observer. “Ia rela meninggalkan semuanya, termasuk seorang istri di rumahnya. Ia mengorbankan jiwanya untuk stafnya, rekan sejawat, serta teman-temannya.”

Kesimpulan penelitian Baird disokong para ilmuwan yang menyelidiki kematian Achmad Mochtar bersama Baird. “Ia meninggal sebagai martir dengan melindungi bawahannya,” ujar Sjamshidajat Ronokusumo dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Butuh 65 tahun untuk membongkar misteri kematian Achmad Mochtar. Baird mendengar cerita eksekusi Achmad Mochtar dari seorang pelajar. Bersama ahli biologi Sangkot Marzuki, Baird lalu mewawancarai para keluarga korban.


GUARDIAN| KODRAT SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia