Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang Djaka Ritamtama enjelaskan, jumlah pencari kerja setiap tahun terus meningkat karena pencari kerja tahun sebelumnya tidak segera terserap. “Selain itu, muncul ribuan angkatan kerja baru yang baru lulus sekolah,” katanya kepada TEMPO, Rabu (22/9).
Angkatan kerja yang baru lulus sekolah rata-rata tiap tahun berjumlah 12 ribu orang. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 2.000 orang yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sekitar 7.000 menjadi pencari kerja dan sisanya memilih menjadi petani.
Dinas Tenaga Kerja setiap tahun hanya bisa menyalurkan 5.000 hingga 6.000 ribu orang, terutama ke sektor industri. Untuk meningkatkan jumlah pencari kerja yang terserap, Dinas Tenaga Kerja membuka bursa lowongan kerja secara online sejak Kamis (16/9), juga bekerja sama dengan PT Jamsostek.
Menurut Djaka, bursa lowongan kerja itu baru disosialiasikan sejak Senin kemarin (21/9). Setiap hari diakses 10 hingga 20 orang pencari kerja. Selain itu, petugas Dinas Tenaga Kerja juga disebar ke kantong-kantong pencari kerja, seperti Kecamatan Kepanjen, Gondanglegi, dan Singosari.
Dinas Tenaga Kerja mencatat dalam lima tahun terakhir (2005-2009), jumlah pencari kerja rata-rata per tahun bertambah 4 persen dari total angkatan kerja.
Namun, kata Djaka, dari mayoritas angkatan kerja masih mengandalkan penghasilan dari sektor pertanian meskipun nilainya masih rendah, yakni 35 persen dari upah minimum kabupaten (UMK) 2010 sebesar Rp 1.000,005 per bulan, atau sekitar Rp 350 ribu per bulan. ABDI PURMONO.