TEMPO Interaktif, Jakarta - Keberangkatan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam acara promosi pariwisata ke Jerman dinilai tidak patut.
“Saya kira Gubernur Sumatera Barat sudah mati rasa. Kasus ini merupakan gambaran hilangnya etika politik terhadap publik,” ujar pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, ketika dihubungi, Rabu (3/11).
Gubernur Irwan dikabarkan terbang ke Berlin, Jerman, untuk tujuan promosi pariwisata. Ia pergi bersama sejumlah Menteri atas undangan Duta Besar RI untuk Jerman. Kunjungan tersebut dilakukan bersamaan dengan musibah tsunami Mentawai yang masih dalam tahap tanggap darurat.
Menurut Burhanuddin, kepergian Irwan menandakan hilangnya sensitivitas seorang kepala daerah akan musibah yang tengah dialami oleh warganya. “Gubernur terlalu mementingkan acara di luar. Sementara pada saat yang bersamaan ratusan warganya tengah dilanda musibah,” ujarnya.
Dalam kondisi seperti itu, kata Burhanuddin, Gubernur Irwan mestinya berani menunda keberangkatannya, meski acara tersebut telah dijadwalkan sejak lama. “Presiden Obama saja mau membatalkan kunjungannya ke Indonesia karena saat itu sedang terjadi musibah ledakan kilang minyak di Teluk Meksiko,” katanya.
Irwan sendiri dalam akun Twitternya berdalih: "Kepergian ke Jerman adlh langkah strategis jgk panjang utk investasi bg Sumbar. Tidak berwisata tapi promosikan Investasi, Perdagangan dll." Ia juga menulis, "Penanganan #Mentawai sudah diserahterimakan kepada Wagub, sebelumnya sy terus berkordinasi untuk penyaluran bantuan yg terhalang cuaca."
RIKY FERDIANTO| KODRAT