"Untuk tersangka yang tertangkap langsung ditahan dan diproses sesuai kasusnya di Polsek atau Polres," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur, Komisaris Dodi Rahmawan, Minggu (21/11).
Total razia semalam menjaring 126 preman, pengamen dan pekerja seks komersial jalanan. Mayoritas merupakan pemain baru. Para pelaku kejahatan jalanan lama diduga sedang tiarap dalam operasi karena mengetahui informasi Operasi Pekat Jaya. "Dari yang ditangkap tidak ditemukan senjata tajam. Tetapi ada indikasi melakukan pemerasan dan pencopetan setiap ada kesempatan," kata Dodi.
Berdasarkan pengamatan Tempo, mayoritas yang ditangkap adalah pengamen dan pengemis. Sebagian besar remaja dan pemuda belasan tahun. PSK yang ditangkap hanya lima orang yang langsung dikembalikan ke Polsek Makasar.
Setelah dijejer di halaman Polres dan dinasehati selama sekitar 30 menit, preman, pengamen dan PSK ini dilepas dan dikembalikan ke wilayah masing-masing. "Daripada kalian jadi preman atau ngamen, mending kalian beri informasi ke Polisi kalau ada kejahatan, nanti saya kasih Rp 10 ribu," kata Dodi.
Selain teguran, polisi menasehati untuk berjaga-jaga terhadap tindakan sodomi dan perdagangan organ tubuh. "Jangan mudah terbujuk kalau ada orang tak dikenal mau beri minuman atau benda aneh. Daripada nanti kalian dibunuh untuk diambil organnya," tegur Dodi.
ARYANI KRISTANTI