Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dibantu Tuhan  

image-gnews
Chairun Nissa. TEMPO/Yosep Arkian
Chairun Nissa. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tahun lalu menjadi tahun keberuntungan bagi Chairun Nissa, 26 tahun. Setelah setahun sebelumnya meraih gelar sarjana seni berkat film Purnama di Pesisir, ia mendapat banyak undangan mengikuti festival film internasional. Beberapa di antaranya festival film di Rotterdam, Belanda; Roma, Italia; serta Melbourne dan Sydney, Australia. Di Negeri Pizza, Ilun--begitu ia biasa disapa--mendapat penghargaan Special Mention.

Film Purnama di Pesisir adalah film pendek, berdurasi 16 menit. Dibuat sebagai syarat menempuh ujian akhir pada jurusan penyutradaraan di kampusnya, Institut Kesenian Jakarta. Ilun mengajak dua temannya, Maria Nunik sebagai penata artistik, dan Laili Handayani sebagai produser. Tiga dara itu mengusung tema sosial tentang penggusuran lahan di pesisir pantai. “Kebetulan Laili tinggal di Cilincing (daerah pesisir pantai Jakarta Utara),” katanya saat ditemui di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta, Rabu lalu.

Tema penggusuran rumah penduduk di pesisir ini lantaran di daerah itu akan dibangun tanggul penahan air laut saat pasang naik. Ilun dan awak filmnya membuat rumah gubuk. Menjelang hari pengambilan gambar, badai melanda lokasi syuting. Gubuk dan beberapa setting lain porak-poranda. Namun ia bersyukur, akibat badai itu, semua yang disiapkan selama setahun itu menjadi lebih alami.

“Saya didukung sentuhan Tuhan,” katanya terkekeh. Pelaksanaan syuting berjalan lancar selama empat hari dan menghabiskan biaya Rp 56 juta. Modal syuting itu, “Kami patungan,” katanya.

Film yang ia besut bersama enam orang lainnya ini hasilnya disidangkan dalam ujian akhir. Yang pertama diuji adalah Maria, Laili, setelah itu Ilun. Maria menghabiskan waktu satu jam, sedangkan Laili setengah jam. “Bagi saya, itu lama, makanya saya grogi,” katanya. Namun Ilun menghabiskan waktu 20 menit.

Tamat kuliah Ilun melamar kerja. “Ikut senior,” katanya. Ilun bekerja sebagai asisten sutradara. Dia sempat membantu pembuatan klip video. Akhir tahun lalu, Ilun mendapat pekerjaan meriset film Hafalan Salat Delisha. Namun dilema menghampiri Ilun. Pada saat bersamaan, Ilun diminta datang ke International Film Festival Rotterdam di Belanda.

Ilun tak menyangka dosennya mengirim film Purnama di Pesisir ke festival film yang telah berusia 39 tahun itu. Semula, ia enggan berangkat. “Panitia hanya menanggung biaya menginap,” katanya. Ilun bingung bagaimana mendapatkan tiket dan ongkos hidup selama di Rotterdam. Dua pekan ia berusaha mencari sponsor dan donatur. Seorang sutradara senior bersedia membiayai keberangkatannya.

Kebingungan muncul kembali. Lantaran belum pernah ke Belanda, Ilun berharap dijemput pihak Kedutaan Republik Indonesia di Belanda. Permintaan Ilun lewat surat elektronik tak berbalas. Berkat bantuan Deddy Mizwar--aktor dan sutradara senior--yang mengenal pihak KBRI, kedatangan Ilun pun diurus.

Di Rotterdam, Ilun menetap selama 10 hari, sedangkan festival berlangsung empat hari. Hasil yang menyenangkan Ilun adalah dia bertemu dengan beragam orang dan organisasi yang peduli terhadap sutradara muda. Ia sempat iri melihat kedatangan beberapa peserta dari Singapura dan Malaysia yang didukung dan dibantu oleh pemerintah mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua bulan kemudian dia mendapatkan undangan panitia Roma Independent Film Festival di Italia. Ia harus mencari tiket dan penginapan sendiri. “Kali ini saya mendapatkan donatur lebih mudah,” ujarnya. Agustus di tahun yang sama Ilun mendapat undangan festival film di Melbourne dan Sydney, Australia. “Kali ini pemerintah mendukung,” ujarnya, tersenyum.

Penghargaan yang diterima membuat Ilun yakin bahwa hidupnya memang di film independen. Memang tidak mudah bekerja di industri ini. Ilun mencontohkan beberapa rekannya yang memilih bekerja di industri film mainstream. Padahal ide-ide segar mereka cukup mumpuni jika membuat film berkualitas. Ilun menilai dukungan yang kurang dari pemerintah membuat bakat-bakat muda kurang terwadahi.

Sejak kecil Ilun memang menyenangi film. “Orang tua kerap mengajak ke bioskop,” katanya. Kebiasaannya ini membuatnya ketagihan. Dia menonton film sampai larut malam. “Saya sembunyi-sembunyi,” katanya. Kecenderungan Ilun kepada film membuat dia memilih kuliah ke Institut Kesenian Jakarta.

Namun harapan ini kurang direstui orang tuanya. Ilun diminta mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri. “Kalau tidak lolos, boleh masuk IKJ,” ucapnya menirukan perkataan orang tuanya waktu itu. Demi bisa mendaftar di IKJ, ia sengaja tidak belajar saat ujian masuk perguruan tinggi negeri.

l AKBAR TRI KURNIAWAN

Nama: Chairun Nissa
Nama panggilan: Ilun
Kelahiran: Jakarta 3 Desember 1984
Orang tua: Erlinda dan Syahrial
Status dalam keluarga: anak keempat dari lima bersaudara
Pendidikan: Sarjana Seni Jurusan Penyutradaraan Institut Kesenian Jakarta (2009)

Penghargaan:
l Nominee Film Pendek Terbaik Festival Film Indonesia (2009)
l Penghargaan Special Mention for Short Film 9th Roma Independent Film Festival (2010)
l Official Selection 39th International Film Festival Rotterdam (2010)
l Official Selection 5th Indonesian Film Festival (Melbourne & Sydney 2010)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

11 hari lalu

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul. Foto: NU Online
Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.


Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

31 Desember 2023

Google Indonesia menggelar kegiatan Year In Search 2023 di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

YouTuber Nadia Fairuz Omara menempati posisi pertama tokoh yang banyak dicari di Google Indonesia sepanjang 2023.


Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

21 November 2023

Sejumlah orang dari berbagai latar belakang mendeklarasikan gerakan masyarakat untuk mengawasi Pemilu 2024. Gerakan yang dinamai JagaPemilu itu diumumkan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

Gerakan tersebut diawali dari kepedulian sekelompok orang yang tidak berpartai dan independen terhadap perhelatan Pemilu 2024.


Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

11 Mei 2023

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi  memberikan keterangannya setelah melakukan pertemuan, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 8 November 2022. Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus membahas hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia I. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra
Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

Ketua Panitia Musra Indonesia Panel Barus menuturkan para relawan Joko Widodo alias relawan Jokowi akan hadir di Istora Senayan.


10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

13 Februari 2023

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

Nahdlatul Ulama merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia yang beberapa tokohnya mendapatkan gelar pahlawan nasional.


Lima Tokoh Tempo 2022

28 Desember 2022

Lima Tokoh Tempo 2022

Kami memilih lima pendamping korban kekerasan seksual-satu tema yang makin marak belakangan ini-sebagai Tokoh Tempo 2022.


Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

25 Desember 2022

Majalah Tempo memilih lima nama pendamping korban kekerasan seksual sebagai Tokoh Tempo 2022. Mereka konsisten dan gigih meski tak ada kamera yang menyorot apa yang mereka lakukan. . Siapa saja mereka?
Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

Siapa saja lima perempuan Tokoh Tempo 2022?


Kumpulan Kata-kata Bijak Populer untuk Motivasi Hidup dari Tokoh dan Film

14 November 2022

BJ Habibie. TEMPO/Aditia Noviansyan
Kumpulan Kata-kata Bijak Populer untuk Motivasi Hidup dari Tokoh dan Film

Berikut kumpulan kata-kata bijak dari tokoh dan film untuk motivasi hiudp Anda lebih baik


Anies Baswedan Dirikan Galeri 15 Tokoh di TPU Karet Bivak, Ada Fatmawati dan Mohammad Natsir

13 Oktober 2022

Warga menaburkan bunga di atas makam keluarganya saat berziarah di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta, Senin 2 Mei 2022. Pada hari pertama Lebaran, TPU tersebut ramai peziarah untuk mendoakan sanak keluarga dan kerabat yang sudah wafat. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Anies Baswedan Dirikan Galeri 15 Tokoh di TPU Karet Bivak, Ada Fatmawati dan Mohammad Natsir

Anies Baswedan mendirikan galeri berisi informasi digital 15 tokoh bangsa yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak.


Ridwan Saidi Sarankan Heru Budi Hartono Komunikasi dengan Tokoh Betawi

11 Oktober 2022

Ridwan Saidi saat melakukan Orasi Budaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 22 Mei 2015. Dalam orasinya, Budayawann Betawi tersebut mengkritisi kekisruhan antara Menpora dengan PSSI. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ridwan Saidi Sarankan Heru Budi Hartono Komunikasi dengan Tokoh Betawi

Budayawan Betawi Ridwan Saidi dan anggota DPD asal Jakarta Sylviana Murni tidak memasalahkan Heru Budi Hartono jadi Pj Gubernur DKI Jakarta.