Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

STP Berencana Akuisisi 10 Ribu BTS  

image-gnews
Base Transceiver Station (BTS).  TEMPO/Dinul Mubarok
Base Transceiver Station (BTS). TEMPO/Dinul Mubarok
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Solusi Tunas Pratama (STP) berencana mengakuisisi 10 ribu tower BTS (Base Transceiver Station) tahun ini. "Tapi angka realistisnya 200-300 tower untuk kota-kota tertentu," kata Presiden Direktur PT Solusi Tunas Pratama Nobel Tanihaha, hari ini.

Target akuisisi itu hanya di kota-kota besar seperti, di Jakarta, pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Khusus di Sulawesi, ada di Kota Makassar. "Hanya akan fokus pada kota yang sudah ada tower kita," ujarnya.

Nilai akuisisi satu tower diperkirakan antara Rp 700 juta hingga Rp 1,6 miliar. Saat ini STP sudah mendapatkan kredit sebesar US$ 120 juta atau Rp 1,8 triliun, ditandangani Januari tahun ini.

Kredit ini dari bank asing dan lokal yaitu Standard Chartered Bank, The Royal Bank of Scotland, PT Bank CIMB Niaga, dan PT Bank Mandiri. Pinjaman ini berjangka lima tahun.

Nobel mengatakan pinjaman itu digunakan untuk pembiayaan seluruh hutang, modal kerja, belanja modal, dan pembiayaan akuisisi menara baru. "Sebanyak 50 persen untuk ekspansi."

Saat ini STP memiliki 1.200 tower, terbanyak berada di Jakarta. Sebanyak 700 tower dari total 4 ribu lebih tower di Jakarta. Sisanya berada di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi. "Kami juga memiliki tiga BTS hotel atau Distributed Antena System," kata Nobel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyewa tower milik STP terbanyak operator Bitel sebanyak 60 persen. Selebihnya Axis sebanyak 30 persen, dan operator lainnya 10 persen, diantaranya Indosat, Telkonsel, dan Excel.

Sewa tower milik STP antara Rp 9 - Rp 25 juta per bulan untuk setiap operator. "Masa kontrak antara 10 - 17 tahun," ucap Nobel.

STP merupakan perusahan menara telekomunikasi yang berdiri sejak 2006. Mulanya membangun 33 tower di Kalimantan. Lalu pada 2009 semakin berkembang setelah memenangkan tender dari PT Bakrie Telecom. "Target pertumbuhan occupansi kami 1,7 - 1,8," kata Nobel.

RUSMAN PARAQBUEQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengaku Anggota Ormas, Tiga Lelaki Rampas Ponsel Petugas Menara di Johar Baru

25 November 2020

Ilustrasi jempol menyentuh ponsel. shutterstock.com
Mengaku Anggota Ormas, Tiga Lelaki Rampas Ponsel Petugas Menara di Johar Baru

Di perjalanan, kedua tersangka meminta korban menepi dan merampas ponsel Andika. Setelah itu kedua tersangka kabur dari mobil.


Lego 2.782 Menara Seluler, XL Axiata Kantongi Duit Rp 4,05 T

11 Februari 2020

Teknisi dari PT. XL Axiata Tbk mengibarkan bendera di puncak menara BTS setinggi 50 meter di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 15 Agustus 2019. Pengibaran bendera tersebut dilakukan dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 kemerdekaan RI. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Lego 2.782 Menara Seluler, XL Axiata Kantongi Duit Rp 4,05 T

Protelindo mengakuisisi 1.728 unit menara dan CMI 1.054 unit menara seluler milik PT XL Axiata Tbk.


Nasib Pansus Menara Seluler di Tangan Ketua DPRD DKI Prasetyo

19 April 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pernyataan visi-misi kepada ketua DPRD  DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dalam rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, 15 November 2017. DPRD DKI menggelar rapat Paripurna untuk mendengarkan penyampaian Rancangan APBD 2018 . Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD menyepakati besaran rancangan KUA-PPAS APBD 2018 dengan total anggaran Rp 77,1 triliun.Tempo/Ilham Fikri
Nasib Pansus Menara Seluler di Tangan Ketua DPRD DKI Prasetyo

Kerugian Pemda DKI karena biaya sewa menara seluler bisa mencapai triliunan rupiah. Pembentukan pansus menunggu izin Prasetyo.


DPRD Curiga, Biaya Menara Seluler di Lahan Pemda DKI Kemurahan

19 April 2018

Pekerja melakukan pemeriksaan alat pemancar untuk sinyal seluler pada menara BTS milik PT. Tower Bersama Infrastruktur di Jagakarsa, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (03/05). TEMPO/Dasril Roszandi
DPRD Curiga, Biaya Menara Seluler di Lahan Pemda DKI Kemurahan

Pansus akan menyelidiki segala dugaan pelanggaran dalam pendirian dan pengoperasian menara seluler atau tower microcell di lahan Pemda DKI.


Tak Kantongi Izin, Tiga Tower Microcell di Depok Dibongkar  

22 Desember 2016

Ilustrasi menara operator telepon selular. ANTARA/M Agung Rajasa
Tak Kantongi Izin, Tiga Tower Microcell di Depok Dibongkar  

Pemerintah Kota Depok membongkar tiga tower Microcell Pole (MCP) di Margonda dan Juanda lantaran berdiri tanpa mengantongi izin.


Langgar Aturan, Pemkot Depok Segel Lima Menara BTS

7 Mei 2016

TEMPO/Suryo Wibowo
Langgar Aturan, Pemkot Depok Segel Lima Menara BTS

Berdasarkan catatan Dinas Komunikasi dan Informasi dari 644 menara BTS di Depok, sebanyak 250an belum mengantongi izin.


Telkomsel Operasikan 128 BTS di Perbatasan

18 Agustus 2015

ANTARA/Prasetyo Utomo
Telkomsel Operasikan 128 BTS di Perbatasan

PT Telekomunikasi Seluler mengoperasikan 128 base transceiver station (BTS) 3G di sejumlah titik perbatasan Indonesia.


Masuk Pelosok, Telkomsel Tambah BTS 'Hijau'  

18 Maret 2015

Petugas memeriksa pemancar di salah satu menara BTS (Base Transceiver Stations) milik Telkomsel di Pulau Tongkeng, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (10/3). ANTARA/Yudhi Mahatma
Masuk Pelosok, Telkomsel Tambah BTS 'Hijau'  

Sekitar 5 persen pelanggan potensial di pelosok tidak tergarap operator seluler.


Bekasi Kebingungan Tertibkan Tower Ilegal  

20 November 2014

TEMPO/Iqbal Lubis
Bekasi Kebingungan Tertibkan Tower Ilegal  

Butuh Rp 25 miliar untuk menertibkan tower ilegal di Bekasi.


Telkomsel Bantah Bangun Tower di Permukiman Padat

4 September 2014

Petugas Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan membongkar paksa menara pemancar sinyal milik sebuah operator seluler di Cengkareng, Jakarta, 2 September 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Telkomsel Bantah Bangun Tower di Permukiman Padat

"Kami sudah memeriksa ke data kami. Hasilnya menunjukkan tidak ada tower milik Telkomsel di tempat tersebut."