Ambrolnya atap gedung berukuran sekitar 100 meter persegi itu baru diketahui pagi hari ini ketika jam masuk kerja. Sejumlah komputer dikabarkan rusak akibat tertimpa atap yang ambrol tersebut.
Kepala Sub Bagian Umum Sekretaris Dinas Pengelolaan dan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Lumajang Subandi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui kapan atap kantor ini ambrol. “Mungkin tadi malam,” kata Subandi kepada wartawan.
Subandi belum mengetahui penyebab ambrolnya gedung pemerintah ini. “Masih kami laporkan ke Dinas Pekerjaan Umum,” katanya. Menurutnya, Dinas Pekerjaan Umum yang mengetahui penyebab ambrolnya gedung pemerintah itu.
Subandi mengatakan, hal ini berpengaruh pada aktivitas di kesekretariatan DPKD. “Satu atau dua hari ke depan ini kantor kesekretariatan tidak bisa ditempati karena dalam pembenahan,” katanya.
Dia belum bisa menyebutkan berapa kerugian material akibat ambrolnya atap kantor tersebut. Ihwal pelayanan yang terganggu, Subandi membantahnya. “Fungsi pelayanannya tidak menjadi masalah. Kesekretariatan yang terganggu,” kata Subandi.
Berdasarkan pantauan Tempo, atap sepanjang lebih kurang 20 meter dan lebar sekitar 5 meter ambrol memanjang. Sejumlah orang terlihat membersihkan atap yang ambrol itu. Sejumlah wartawan sempat kesulitan mengambil gambar atap yang ambrol itu karena pintu kaca kantor ditutup dengan kain spanduk. Tirai kaca jendela juga ditutup rapat. “Masih kami bersihkan dulu,” kata seorang pegawai DPKD kepada wartawan. Namun, kemudian kain spanduk yang menutupi pintu kantor tersebut dibuka.
DAVID PRIYASIDHARTA