Alasan seseorang masuk dalam kelompok terorisme adalah idealisme. Calon-calon teroris tersebut bergabung dengan kelompok garis keras dengan alasan mulai dari mencari identitas, melarikan diri dari masalah pribadi hingga balas dendam.
Sementara untuk motif ekonomi, kata dia, kecenderungannya kecil. Soalnya meski ada teroris yang berasal dari keluarga miskin, tapi jauh lebih banyak yang berasal dari keluarga menengah dan berpendidikan.
Salah kaprah isu terorisme, ujar Sidney, juga terjadi dengan menggabungkan isu cuci otak dengan terorisme. Cuci otak, Ia menuturkan, acap dilakukan kelompok-kelompok yang memang memanfaatkan untuk kepentingan ekonomi. Sementara kelompok teroris merekrut anggotanya yang memang sefaham dengan apa yang mereka cita-citakan.
DIANING SARI