Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Pemenang Nobel Bicara Blak-blakan

image-gnews
Dudley Herschbach. asergeev.com
Dudley Herschbach. asergeev.com
Iklan
TEMPO Interaktif, Los Angeles - Enam pemenang Nobel Kimia, Fisika, dan Kedokteran bicara blak-blakan tentang dunia mereka kepada lebih dari 1.500 anak muda yang tengah berkompetisi dalam Intel International Science and Engineering Fair di Los Angeles, Amerika Serikat, kemarin. Mereka bicara dari mulai riset yang mereka tekuni, dunia sains, hal-hal yang disesali dan membuat mereka bahagia, mimpi-mimpi yang belum tercapai, hingga puisi.

"Dunia pemenang Nobel seperti kami adalah dunia riset, dengan semua jawaban atas semua pertanyaan mestilah memerlukan formula," kata Dudley Herschbach, peraih Nobel Kimia pada 1986. "Nah, puisilah yang mengembalikan kami kepada realitas bahwa seorang penemu tetaplah manusia biasa."

Dalam diskusi panel yang diselenggarakan Intel Corp itu, Herschbach dan lima peraih Nobel itu membangkitkan spirit bereksperimen para peneliti muda, termasuk enam siswa dan mahasiswa dari Indonesia. Mereka juga mengingatkan agar seluruh peserta kompetisi siap menghadapi kegagalan. "Yang terpenting adalah terus berproses. Jangan pernah takut berubah," ucap H. Robert Horvitz, pemenang Nobel Kimia 2002.

Herschbach dan Horvitz tampil bersama J. Michael Bishop, pemenang Nobel Kedokteran 1989; Martin Chalfie, pemenang Nobel Kimia 2008; Douglas Osheroff, pemenang Nobel Fisika 1996; dan Richard Roberts, pemenang Nobel Kedokteran 1993. "Jangan pernah bayangkan dunia pemenang Nobel selalu berada "di atas"," kata Bishop. "Ada rekan kami yang telah dua tahun melakukan riset dan pada akhirnya menemui kegagalan. Tapi, ia tetap tersenyum karena kegagalan itu ternyata membuka jalan bagi munculnya ide baru," Horvitz, 64 tahun, menambahkan.

Dalam dialog yang berlangsung di Los Angeles Convention Center selama dua jam itu, mereka juga mengungkapkan kekaguman pada ilmuwan ternama masing-masing. Herschbach memuja penemu teori relativitas Albert Einstein, Osheroff mengagumi fisikawan Richard Feynman, Bishop bahkan berangan-angan jika ia ditakdirkan hidup kembali, ia ingin melakukan riset bersama Marie Curie. "Tapi, saya meminta Anda semua untuk tak mendengarkan kami. Dengarkanlah suara dirimu sendiri dan suara eksperimenmu, bukan suara orang lain yang kalian kagumi," kata Chalfie, 64 tahun.

Alumnus Universitas Harvard yang kini menjadi profesor di bidang neurobiologi di Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat, itu justru berangan-angan ia bisa melompat ke masa depan agar bisa mengetahui seberapa bermanfaatnya riset-riset ilmuwan di masa kini bagi kemanusiaan. "Jika ada yang harus disesali adalah mengapa penemuan saya tidak datang lebih cepat sehingga seharusnya bisa menyelamatkan lebih banyak orang," imbuh Horvitz, Profesor Biologi di Massachusetts Institute of Technology yang meneliti seberapa besar peran gen dalam mempengaruhi perilaku hewan.

Enam peraih Nobel itu menggarisbawahi tentang pentingnya setiap riset bisa memberi sumbangan lebih baik bagi kehidupan manusia. "Selamatkanlah lingkungan," ucap Horvitz.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantas hal apa yang membuat keenamnya merasa bahagia? Ternyata bukan uang jutaan dolar yang mereka terima dari riset-riset berskala Nobel atau menjadi orang terkenal di seluruh dunia. Hampir seluruh peraih Nobel itu menyebut menikah dan memiliki anak adalah puncak kebahagiaan yang mereka dapatkan. "Kalau saya, saya bahagia karena saya belum mati," kata Richard Roberts yang seketika mengundang gelak tawa peserta panel.

"Buat dia, hidup rupanya terasa lebih mudah," Bishop segera menyahut. Hadirin pun kembali tertawa.

Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) berlangsung sejak Senin lalu dan akan berakhir Jumat mendatang. Peserta ISEF ke-17 itu akan berebut berbagai penghargaan yang seluruhnya mencapai lebih dari US$ 100 ribu. Hadiah terbesar bernilai US$ 75 ribu untuk The Gordon E. Moore Award. Moore adalah salah satu pendiri Intel CEO pertama Intel.

YOS RIZAL (LOS ANGELES)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tim Pelajar Indonesia Raih 6 Medali Olimpiade Sains Internasional di Thailand

12 Desember 2023

Tim pelajar Indonesia meraih enam medali dalam ajang IJSO 2023. Dok. Puspresnas
Tim Pelajar Indonesia Raih 6 Medali Olimpiade Sains Internasional di Thailand

Tim pelajar itu terdiri dari siswa-siswi dari jenjang SMP dari sejumlah daerah Indonesia.


6 Siswa SMP Indonesia Berlaga dalam Olimpiade Sains Internasional di Thailand 2023

4 Desember 2023

Enam siswa berlaga dalam The 20th International Junior Science Olympiad (IJSO) di Thailand. Dok: Pusat Prestasi Nasional.
6 Siswa SMP Indonesia Berlaga dalam Olimpiade Sains Internasional di Thailand 2023

Enam siswa jenjang SMP dan MTs dari Indonesia terbang ke Thailand untuk ikuti olimpiade sains.


Cerita Mahasiswa Baru Termuda di Jalur SNBP Unpad, Peraih Medali Olimpiade Sains

18 April 2023

Muhammad Farouq Al-Farisi, mahasiswa baru Universitas Padjadjaran yang tercatat sebagai mahasiswa termuda yang lulus melalui jalur SNBP 2023. Dok: Unpad.
Cerita Mahasiswa Baru Termuda di Jalur SNBP Unpad, Peraih Medali Olimpiade Sains

Muhammad Farouq Al-Farisi, mahasiswa baru Universitas Padjadjaran (Unpad) tercatat sebagai mahasiswa termuda yang lulus melalui jalur SNBP 2023.


278 Siswa Ikuti Persiapan Olimpiade Sains Internasional 2023

7 Maret 2023

Olimpiade Sains Nasional (OSN) XVII di Padang, Sumatera Barat, Senin, 2 Juli 2018.
278 Siswa Ikuti Persiapan Olimpiade Sains Internasional 2023

Pembinaan tersebut diikuti sebanyak 278 siswa peraih medali ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2022 jenjang SMA/MA.


Kisah Mahasiswa Asal Bali, 2x Finalis Pimnas dan Pernah Melaju ke Kompetisi di Amerika

19 Desember 2022

Mahasiswa IPB University, I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara. Dok: IPB
Kisah Mahasiswa Asal Bali, 2x Finalis Pimnas dan Pernah Melaju ke Kompetisi di Amerika

Mahasiswa IPB University, I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara, berhasil meraih medali dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2022.


Siswa SMP Indonesia Raih Lima Medali di Ajang Olimpiade Sains di Kolombia

16 Desember 2022

Siswa Indonesia Raih Lima Medali di Ajang Olimpiade Sains Internasional di Kolombia. pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id
Siswa SMP Indonesia Raih Lima Medali di Ajang Olimpiade Sains di Kolombia

Lima siswa Indonesia berhasil meraih lima medali pada ajang 19th International Junior Science Olympiad (IJSO) 2022.


SIMCC: Berawal dari Olimpiade Asia, Kini Bermitra dengan Stanford dan Barkeley

6 Desember 2022

Henry Ong, Direktur SIMCC (Tempo/Erwin Z)
SIMCC: Berawal dari Olimpiade Asia, Kini Bermitra dengan Stanford dan Barkeley

86 siswa Indonesia dari berbagai sekolah di Jawa dan luar Jawa menjadi bagian dari total 519 peserta olimpiade Steam Ahead 2022.


Peserta Olimpiade Steam Ahead 2022: Dari Hobi hingga Mengejar Beasiswa

5 Desember 2022

Fredrick Ardiy Gan, siswa grade 8 Bina Tunas Bangsa School Pluit, menjadi team leader grup di ajang kompetisi sains VANDA Steam Ahead 2022 Singapura yang digelar 3-6 Desember 2022. (Foto: SIMCC)
Peserta Olimpiade Steam Ahead 2022: Dari Hobi hingga Mengejar Beasiswa

Selain menggelar olimpiade sains Steam Ahead 2022, SIMCC juga menggelar YALA, yang memberikan siswa motivasi kepemimpinan akademis.


Top 3 Tekno Berita Kemarin: Gempa Cianjur dan Jawa Barat, SBMPTN dan SNBT

5 Desember 2022

Peta lokasi pusat gempa di Tasikmalaya pada 4 Desember 2022. BMKG
Top 3 Tekno Berita Kemarin: Gempa Cianjur dan Jawa Barat, SBMPTN dan SNBT

Top 3 Tekno Berita Kemarin dipuncaki data gempa susulan di Cianjur dan tambahan gempa di Jawa Barat yang dicatat oleh BMKG.


86 Siswa Indonesia Berlaga di Ajang Olimpiade Steam Ahead 2022 Singapura

4 Desember 2022

Joceline Susilo, siswi SDK Plus Penabur Cirebon, salah satu siswa dari Indonesia yang mengikuti babak final IJMO Steam Ahead 2022 di Singapura, 4 Desember 2022. (Tempo/Erwin Zachri)
86 Siswa Indonesia Berlaga di Ajang Olimpiade Steam Ahead 2022 Singapura

Setelah dua tahun pandemi, olimpiade Steam Ahead 2022 dilakukan secara offline dengan diikuti 519 siswa dari 20 negara.