TEMPO Interaktif, Samarinda - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membantah tudingan yang menyebut dirinya mencari popularitas dengan mengungkap kasus pemberian uang M. Nazaruddin, Bendahara Partai Demokrat.
Tudingan yang dilontarkan politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, itu dianggapnya sebagai lawakan. "Tidak tahu saya itu. Menurut saya, Ruhut Sitompul itu pelawak saja, itu tidak level untuk ditanggapi," kata Mahfud di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu, 21 Mei 2011.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul menuding Mahfud MD hanya mencari popularitas dan rela menari-nari di atas penderitaan Nazaruddin.
Ruhut juga mengungkap jika Mahfud akan maju sebagai kandidat Presiden RI periode mendatang. Mahfud akan memanfaatkan partai yang dipimpin Yenny Wahid sebagai perahu politik.
Tapi, Mahfud membantahnya. "Saya tidak akan maju, saya tak punya potongan (model jadi presiden). Yang cocok itu Ruhut jadi presiden," katanya dengan nada ketus.
Sebelumnya, Mahfud mengungkap adanya pemberian uang dari Nazaruddin kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi Janendri M. Gaffar senilai 120.000 dolar Singapura.
Kecurigaan Ruhut karena kasus itu terjadi pada tahun 2010 dan baru dilaporkan sekarang di saat Nazaruddin menjadi sorotan masyarakat soal kasus suap Wisma Atlet SEA Games.
FIRMAN HIDAYAT