Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gedung Parkir Ini Tercanggih di Jakarta  

image-gnews
TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Gedung 12 lantai seluas 176 meter persegi di belakang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, itu bukan gedung biasa. Tak ada ruang normal di gedung berwarna abu-abu itu karena lebih mirip sekumpulan rak seperti dalam lemari perkakas. “Rak-rak” itu terbuat dari plat baja. Kabel, rantai serta gir tampak di sana-sini.

Itulah gedung parkir mobil Kencana, gedung parkir baru yang dilengkapi empat lift canggih di tiap lantainya. Tiap lantai berkapasitas delapan mobil. Jadi, gedung itu mampu menampung 96 mobil.

Pengendara tak perlu berputar-putar untuk memarkir mobilnya. Cukup meletakkan mobil di tempat yang tepat dibantu juru parkir, lalu mobil akan ditransfer oleh lift ke tempat yang aman dalam waktu 40 detik (lihat boks).

“Wah, canggih sekali alat ini, seperti di film-film luar negeri saja," ujar Rudi, pemilik Mercedes-Benz hitam yang memarkir mobilnya, Rabu pekan lalu. Rudi baru pertama kalinya memarkir mobilnya di sana.

Juru parkir di gedung Kencana, Danny, mengatakan alat ini canggih itu adalah GearBox buatan perusahaan asal Korea Selatan, Donsung P and P. Dia mengatakan mesin dan sistem kerja alat ini hampir mirip dengan lift yang biasa dijumpai di gedung-gedung tinggi, tapi dengan skala yang lebih besar. "Mesin utamanya berada di bagian paling atas dari gedung ini," kata Danny.

Tempat parkir itu sebenarnya telah didirikan sejak 5 Mei 2010. Namun, menurut Danny, penggunanya belum banyak. Baru sekitar September 2010 hingga sekarang pengguna parkir bersusun itu mulai bergerak naik.

Hingga saat ini, gedung parkir itu tidak pernah penuh. Danny mengatakan, penggunanya paling banyak hanya 72 mobil. Padahal, gedung parkir itu masih gratis hingga akhir Mei ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski canggih, Danny mengatakan tidak semua mobil dapat diparkir di gedung itu. Ada batas maksimal panjang dan berat mobil yang bisa diparkir. Rata-rata panjang mobil harus lima meter dan beratnya 2,5 ton per mobil. Mobil seperti Toyota Alphard dan jip besar yang panjang tidak bisa parkir di gedung itu.

Mulai besok, gedung parkir ini tidak lagi gratis. Pemilik mobil harus membayar dua kali. Untuk parkir canggih itu setiap mobil harus membayar Rp 10 ribu setiap kali parkir tanpa batasan waktu. Pengendara juga tetap harus membayar saat meninggalkan kompleks RSCM. Tarifnya tergantung lamanya parkir di kompleks rumah sakit itu.



Cara kerja parkir Kencana

- Mobil masuk ke lift melewati sebuah pintu.
- Posisi mobil harus tepat, tidak boleh melanggar garis kuning yang berada di plat baja tempat mobil berpijak.
- Jika posisi tidak tepat pada garis kuning, sensor akan berbunyi dan mesin lift tidak akan bekerja.
- Jika mobil telah masuk, petugas mencatat plat nomor mobil pada sebuah panel. Panel itu akan "menerbangkan" mobil ke atas.
- Secara otomatis mesin yang akan mencarikan tempat kosong untuk mobil.

Cara mengeluarkan mobil:
– Petugas memasukkan nomor polisi mobil yang telah didaftar ke panel.
- Mobil akan diturunkan menggunakan mesin lift.
--Jika mobil sudah sampai di lantai dasar, plat lift pijakan mobil akan berputar 180 derajat hingga membuat bagian depan mobil mengarah ke pintu keluar.

l INDRA WIJAYA | ENDRI K

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kota Depok Siapkan Parkir Off Street di Jalan Margonda, Kerja Sama dengan Swasta

14 Maret 2023

Pejalan kaki berjalan di trotoar yang terhalang oleh kendaraan parkir di Margonda, Depok, Jawa Barat, Senin, 13 Maret 2023. Saat ini, Pemkot Depok sudah memasuki tahap kajian untuk penerapan sistem parkir on street. Pemkot Depok juga telah memetakan lokasi-lokasi mana saja yang akan diberlakukan sistem ini, dengan harapan tidak mengganggu arus lalu lintas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kota Depok Siapkan Parkir Off Street di Jalan Margonda, Kerja Sama dengan Swasta

Dishub Depok berkoordinasi dengan Polres Metro Depok untuk pembuatan kantong parkir di Jalan Margonda


Parkir di Kemang Mahal, Ahok: Dishub DKI Akan Ambil Alih  

8 Agustus 2016

Sejumlah kendaraan bermotor parkir di jalan Gajah Mada, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Parkir di Kemang Mahal, Ahok: Dishub DKI Akan Ambil Alih  

Mendapat laporan parkir on street di Kemang sampai Rp 40 ribu, Ahok memutuskan pengelolaan parkir diambil alih Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI.


Timpang Pemasukan, Komunitas Parkir Yogya Desak Revisi Tarif

13 Mei 2016

Sebuah taman dijadikan lahan untuk parkir liar di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, (29/10). Berubah fungsi taman menjadi parkir liar ini dikarenakan oleh sejumlah oknum karena lokasinya berdekatan dengan pasar dan sekolah. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Timpang Pemasukan, Komunitas Parkir Yogya Desak Revisi Tarif

Ketimpangan pemasukan parkir mencolok saat musim liburan.


Tekan Jumlah Kendaraan Pribadi, Tarif Parkir Bakal Naik  

21 Januari 2016

Petugas Dinas Perhubungan menderek sebuah mobil yang parkir sembarangan di kawasan Pasar Baru, Jakarta, 7 Januari 2016. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Tekan Jumlah Kendaraan Pribadi, Tarif Parkir Bakal Naik  

Kebijakan kenaikan tarif tersebut, baru akan diterapkan jika sudah memenuhi syarat standar sistem transportasi yang ideal.


Ahok Revisi Parkir Elektronik, Warga DKI Bersiap Naik Bus  

1 September 2015

Sejumlah kendaraan bermotor parkir di jalan Gajah Mada, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ahok Revisi Parkir Elektronik, Warga DKI Bersiap Naik Bus  

Menurut Ahok, revisi ini akan membuat warga DKI beralih naik
transportasi umum.


Ahok Ingin Parkir Elektronik Diterapkan di Seluruh Jakarta

3 Agustus 2015

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diwawancara wartawan saat memasuki Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 29 Juli 2015. Ahok menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan UPS. TEMPO/Iqbal Ichsan
Ahok Ingin Parkir Elektronik Diterapkan di Seluruh Jakarta

Kalau mesin parkir elektronik sudah terpasang di seluruh Jakarta, Ahok pastikan tarif parkir berubah jadi progresif.


Tiru DKI, Tangsel Akan Menggunakan Parkir Meter

19 Juni 2015

Pengendara memasukan uang koin saat melakukan transaksi parkir dengan mesin parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta, Senin 5 Januari 2015. Mulai akhir bulan Januari 2015 parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat akan menerapkan pembayaran melalui sistem elektronik. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Tiru DKI, Tangsel Akan Menggunakan Parkir Meter

Uji coba parkir on street akan dilakukan di Teras Kota, BSD, Tangerang Selatan.


Surakarta Siap Terapkan Sistem Parkir Elektronik

26 April 2015

Pengendara memasukan uang koin saat melakukan transaksi parkir dengan mesin parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta, Senin 5 Januari 2015. Mulai akhir bulan Januari 2015 parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat akan menerapkan pembayaran melalui sistem elektronik. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Surakarta Siap Terapkan Sistem Parkir Elektronik

Usman menjelaskan, sejak 2011 Surakarta telah menerapkan tarif parkir progresif yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Retribusi.


Pengusaha Kerap Bandel, Ridwan Kamil Atur Bisnis Parkir  

15 April 2015

Kawasan parkir roda empat dengan mesin parking meter di Jalan Braga, Bandung, dipenuhi sepeda motor, 1 Oktober 2014. Kawasan parking meter pertama di Indonesia ini semerawut dengan kapling-kapling parkir vallet sejumlah cafe dan sepeda motor. TEMPO/Prima Mulia
Pengusaha Kerap Bandel, Ridwan Kamil Atur Bisnis Parkir  

Menurut Ridwan Kamil, bisnis parkir termasuk menggiurkan sehingga harus diatur pemerintah.


Bocor, Bocor...Penyebab Parkir Jakarta Bocor Rp 400 M!

26 Maret 2015

Seorang warga melakukan transaksi pembayaran parkir mengunakan elektronik money pada mesin parkir di Agus Salim (Sabang), Jakarta, 29 Januari 2015. TEMPO/Dasril Roszandi
Bocor, Bocor...Penyebab Parkir Jakarta Bocor Rp 400 M!

Pendapatan parkir DKI Jakarta dalam satu tahun seharusnya


mencapai Rp 500 miliar.