TEMPO Interaktif, Berlin - Korban bakteri E. Coli bertambah. Setidaknya dua orang dilaporkan meninggal sehingga jumlah korban di Eropa menjadi 27 orang, dengan 26 di antaranya dari Jerman.
Menurut Pemerintah Jerman, jumlah penderita yang terkena infeksi E. Coli sekarang ini berjumlah 2.808 orang. Sejumlah 722 orang di antaranya mengalami masalah usus.
Baca Juga:
Seperti yang dilaporkan CNN, Jumat 10 Juni 2011, Uni Eropa setuju untuk membayar kerugian petani akibat penyebaran E. Coli. Jumlah kompensasi yang diberikan sebesar Rp 2,5 triliun.
Jumlah itu lebih besar dari proposal yang dibuat pejabat pertanian Uni Eropa, yakni sebesar Rp 1,8 triliun. "Jumlah itu akan membuat kami mampu merespon permintaan kompensasi dari periode 26 Mei hingga akhir Juni," kata Dacion Ciolos, salah satu Komisi Pertanian Uni Eropa.
Sementara itu pemerintah Jerman di bagian timur, untuk pertama kalinya telah menemukan makanan yang terinfeksi bakteri E Coli. Meski demikian mereka tak yakin bahwa mentimun menjadi sumber infeksi, seperti yang telah diyakini sebelumnya.
Bakteri E. Coli yang telah mati itu ditemukan di mentimun yang telah dibuang ke sampah di Kota Magdeburg, bagian timur Jerman. Namun, mentimun itu telah berada di tempat sampah selama dua minggu.
Pemerintah Jerman meyakini bahwa yang menjadi sumber infeksi adalah kecambah yang berasal dari pertanian di utara Jerman. Tetapi, mereka juga belum menemukan buktinya. Tidak ada jejak E. Coli dalam paket kecambah di sebuah rumah di Hamburg, tempat seorang pria terinfeksi.
Pemerintah telah melakukan serangkaian tes dan tidak ditemukan tanda-tanda E. Coli di sana. Meski mereka belum menemukan bukti, Pemerintah Jerman bersikeras bukan berarti kecurigaan mereka itu salah.
CNN| AQIDA