TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melepas tim pendaki tuna daksa yang akan melakukan pendakian ke puncak Gunung Elbrus di Rusia dan Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika pada Agustus mendatang. Tim Ekspedisi Merdeka ini akan menancapkan Bendera Merah Putih pada saat detik-detik proklamasi di Gunung Elbrus. Diantara anggota tim, terdapat Sabar, seorang penderita tuna daksa yang hanya memiliki satu kaki.
"Saya salut, karena saya mengerti tidak mudah untuk melakukan pendakian itu," kata Presiden SBY saat menyambut Tim Ekspedisi Merdeka di Kantor Presiden, Rabu 27 Juli 2011.
Sabar yang hanya memiliki satu kaki dan berjalan menggunakan tongkat, bertekad mengharumkan nama bangsa dengan menaklukkan dua dari tujuh puncak gunung tertinggi di dunia tersebut.
Elbrus, dengan ketinggian 5.642 meter diatas permukaan laut merupakan gunung tertinggi di Rusia. Sedangkan Gunung Kilimanjaro dengan ketinggian 5.895 meter merupakan gunung tertinggi di Afrika. "Kalau merah putih berkibar dimana-mana, berbagai puncak gunung yang menjulang di dunia, tentu Bangsa Indonesia akan bangga," ujar SBY.
Sabar mengatakan dirinya termotivasi dari bujukan dan rayuan rekan pendaki lainnya. Mereka, kata Sabar, telah berhasil menaklukan Elbrus. Ia pun ingin menunjukkan kemampuannya. Apalagi pendaki cacat dari Inggris yang menggunakan kaki palsu juga telah berhasil menaklukkan gunung tersebut. "Selama ini yang disorot fisik pendaki Indonesia yang fisiknya normal semua, tidak ada seperti saya. Saya akan berusaha maksimal," kata Sabar.
Ia mengaku telah menyiapkan fisik dan mental sebelum pendakian. Ia juga berlatih sama seperti orang dengan kondisi tubuh normal yakni memanjat, renang dan naik gunung. Lari tidak mungkin dilakukannya karena ia hanya memiliki satu kaki. "Ya gantinya bersepeda tiap hari, saya melakukan plus minus 10 kilometer," katanya. Sebelumnya, Sabar juga telah berlatih mendaki Patung Selamat Datang di Bundaran HI pada Mei lalu.
Sabar tidak sendiri, Budi Cahyono akan menemaninya. Budi mengatakan perjalanan pendakian ini akan dilakukan mulai 11 Agustus mendatang. Jalur yang akan ditempuh melewati jalur tradisional yang lebih sulit medannya dan lebih panjang. Ia akan melakukan dengan jalan kaki dan tidak ada pertolongan bantuan seperti di jalur selatan menyediakan hotel dan angkutan.
Nantinya, kata dia, pada ketinggian 4.600 meter tim akan melakukan tele konferensi dengan Presiden SBY dan mengabarkan ke seluruh pelosok negeri melalui televisi saat detik-detik proklamasi. Ia berharap kondisi alam cuaca disana bersahabat.
Adapun pendakian Gunung Kilimanjaro akan dilakukan pada Oktober 2011, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. "Pendakian juga dilakukan oleh saya, Sabar dan beberapa teman," katanya. Pemerintah akan membanu memfasilitasi pendakian Tim Ekspedisi Merdeka.
EKO ARI WIBOWO