TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Treasury and Financial Institution Bank Negara Indonesia Adi Setianto menyatakan perbankan tertantang menyiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia yang mumpuni demi menyambut Peraturan Bank Indonesia tentang Lalu Lintas Devisa nanti.
"Percuma diatur sama Bank Indonesia kalau bank-bank di Indonesia enggak siap," kata Adi kepada wartawan di gedung BNI 46, Senin, 12 September 2011.
Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan akan menerbitkan kebijakan baru mengenai lalu lintas devisa hasil ekspor dan utang luar negeri. Beleid yang akan dirilis akhir September itu akan mewajibkan devisa hasil ekspor masuk ke lembaga keuangan nasional. Demikian pula dengan kredit asing.
Adi menuturkan, sejarah transaksi ekspor-impor bank-bank pelat merah baru dimulai sejak 2-3 tahun lalu. Dimulai dari transaksi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Ditambah, saat itu perusahaan kontraktor diwajibkan juga untuk menyimpan hasil ekspornya ke bank-bank dalam negeri.
Sikap Bank Indonesia yang akan mewajibkan eksportir menyimpan valuta asing hasil ekspornya di bank-bank dalam negeri dinilai menguntungkan bagi bank lokal. Namun, hal itu sekaligus merupakan tantangan bagi bank untuk menyiapkan pelayanan terbaiknya. Masih banyak ekspotir asing yang lebih memilih menyimpan valasnya di bank-bank asing.
Dengan adanya ketentuan ini, maka peluang potensi peningkatan transaksi ekspor di bank-bank devisa dalam negeri akan terbuka. Adi menyebut ada potensi sekitar US$ 32 miliar hasil ekspor yang bakal masuk ke bank-bank nasional. Data ini diungkap oleh Bank Indonesia kemarin.
Selain peluang peningkatan transaksi ekspor, bank juga berpeluang mengembangkan produknya, juga menurunkan bunga pinjaman untuk eksportir. "Logikanya, kalau uangnya di sini, bunganya lebih rendah," terangnya.
Untuk Bank BNI sendiri, Adi melaporkan bahwa volume transaksi trade finance per Agustus 2011 mencapai US$ 15,4 miliar. "Meningkat 110 persen dibanding periode yang sama tahun 2010," ujar Adi. Sementara itu, hingga semester I tahun 2011, Bank BNI telah membukukan volume trade finance di luar garansi bank sebesar US$ 10,5 miliar dengan komposisi ekspor sebesar 30 persen dan impor 70 persen.
FEBRIANA FIRDAUS I INDRA WIJAYA