TEMPO Interaktif, Bandung - Seorang bayi kembar tak sempurna hanya mampu bertahan hidup selama 10 hari. Ia meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jumat, 30 September 2011. Penyebab kematiannya diduga akibat kelainan jantung.
Bayi kembar pasangan Ayi Sulaiman dan Tina Martina dari Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tersebut meninggal hari ini, 30 September 2011, pukul 13.45 WIB. Bayi tersebut dibawa pulang Ayi sekitar pukul 16.00 WIB dari kamar jenazah.
Sejak 21 September 2011, bayi kembar itu dirawat di ruang neonatal intensive care unit (NICU) Rumah Sakit Hasan Sadikin. Ayi mengatakan penyebab kematian anaknya menurut dokter akibat kelainan jantung.
Bayi itu lahir lewat operasi caesar di Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 20 September 2011. Beratnya 4,3 kilogram. Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bayu Wahyudi, bayi itu memiliki banyak kelainan.
Tubuh bayi berkelamin perempuan itu disebutnya memiliki dua tangan, sepasang kaki, dan punya sepasang leher hingga kepala. "Klep jantungnya dari awal sudah enggak bagus," ujarnya di rumah sakit, Jumat malam, 30 September 2011.
Menurut Bayu, pihak rumah sakit sudah berusaha maksimal. Penanganan dari awal hingga bayi akhirnya meninggal, difokuskan agar bayi sanggup bertahan hidup selama mungkin.
"Kita baru sampai pada tahap itu, belum pada rencana pemisahan atau lainnya," kata dia. Bayu mengatakan belum bisa menjelaskan penyebab kematian bayi karena laporan tim dokternya belum dibaca.
ANWAR SISWADI