Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Steve Jobs dan Konduktor Orkestra

image-gnews
Steve Jobs dengan MacBook Air. REUTERS/Robert Galbraith
Steve Jobs dengan MacBook Air. REUTERS/Robert Galbraith
Iklan

TEMPO Interaktif, New York - Michael Hawley, seorang pianis profesional dan ilmuwan komputer di Amerika Serikat, menyebut sosok Steve Jobs sebagai seorang konduktor orkestra yang luar biasa berbakat dan cemerlang.  Hawley yang sudah bertahun-tahun mengenal Jobs menyebut pendiri Apple Incorporation menjalankan perusahaan layaknya seorang konduktor. "Steve telah melakukan pekerjaan yang besar merekrut bakat dasar yang luas dan mendalam," kata dia.

Dalam sejarah perusahaan, Steven P. Jobs, merupakan satu-satunya Chief Executive Officer yang paling sukses. Dia tak pernah mau disebut sebagai manajer, melainkan pimpinan. Gagasannya tentang kepemimpinan dilakukan dengan memilih orang-orang terbaik di perusahaan. Sebuah lingkungan dimana pekerjaan besar tercipta berkat tangan dingin Jobs.

Analis mengatakan, sepeninggal Jobs, tim Apple akan menghadapi tantangan lebih besar untuk mencapai kesuksesan. Rabu, 24 Agustus 2011 lalu, Jobs mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Apple. Kesehatan menjadi alasan utama pengunduran diri Jobs. Meski mundur, Jobs berjanji akan tetap menyumbangkan pikirannya untuk Apple. Dan hari ini, Kamis 6 Oktober 2011, Steve Jobs benar-benar meninggalkan Apple. Dia wafat pada usia 56 tahun.

Pada masa awal-awal di Apple, sebelum akhirnya dipaksa keluar tahun 1985, Jobs terkenal sebagai pemimpin yang terkenal ringan tangan, peduli dengan detail, sering memaki rekan kerja.

Tetapi kemudian, pertama di Pixar, studio animasi komputer yang dirikan, termasuk saat bertugas di Apple untuk yang ke dua kalinya, ia lebih mengandalkan orang lain, lebih banyak mendengarkan anggota, dan percaya tim desain dan bisnis.

Di Pixar, dengan tim kepemimpinan yang solid, studio tidak pernah berhenti berdetak dan terus menghasilkan satu hit kritis yang hampir semuanya diakui sukses secara komersial, termasuk Finding Nemo dan Wall-E. Ini terjadi saat Jobs sudah kembali ke Apple.

Jobs, analis mencatat, lebih banyak meluangkan waktunya di Pixar, dimana keputusan kreatif dipandu oleh John Lasseter. Pixar dijual ke Disney sebesar US$ 7,4 miliar pada 2006.

Di Apple, pengaruh Jobs jauh lebih langsung. Dia membuat keputusan akhir pada desain produk, jika tidak secara rinci. Tidak ada perubahan langsung, analis mengatakan, kemungkinan akan terlihat.

"Kabar baik bagi Apple adalah road map produk di industri ini cukup untuk dua sampai tiga tahun yang akan datang," kata David B. Yoffie, profesor di Harvard Business School.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi, 80 persen menjadi 90 persen dari apa yang akan terjadi di waktu yang akan sama, bahkan tanpa Steve Jobs." Yoffie menambahkan.

"Tantangan yang sebenarnya untuk Apple," Mr Yoffie melanjutkan, "Apa yang akan terjadi di luar road map itu. Apple akan membutuhkan seorang pemimpin baru dengan cara menciptakan dan mengelola bisnis baru di masa depan. "

Timothy Cook, sang pengganti Jobs juga tak bisa dianggap enteng. Dia menjadi CEO, sekaligus mengendalikan perusahaan saat Jobs terbaring sakit. Tetapi keterampilan yang terbesar adalah sebagai seorang ahli operasi, bukan pemimpin tim desain produk--seperti bakat Jobs.

Di Apple, Jobs merupakan arbiter tertinggi pada produk. Sebagai contoh, tiga prototipe iPhone diselesaikan selama satu tahun. Dua yang pertama gagal memenuhi standar versi Jobs. Prototipe ketiga mendapat anggukan dan iPhone dikapalkan pada bulan Juni 2007.

Menurut Jobs, keputusan desain dibentuk oleh pemahaman tentang teknologi dan budaya populer. Studi sendiri dan intuisi, fokus bukan kelompok, yang memandunya. Ketika seorang reporter bertanya apa dia melakukan riset pasar untuk masuk ke iPad, Jobs menjawab, "Tidak ada. Ini bukan tugas konsumen untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. "

NEW YORK TIMES | ERWINDAR


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

2 jam lalu

Craig Federighi adalah bintang dari Apple WWDC 2022. (Apple)
Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

WWDC 2024 akan diadakan secara virtual mulai tanggal 10 hingga 14 Juni 2024.


Seri iPhone 16 Disebut Bisa Menghadirkan Bezel yang Lebih Tipis Berkat Teknologi Borderless

2 hari lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Seri iPhone 16 Disebut Bisa Menghadirkan Bezel yang Lebih Tipis Berkat Teknologi Borderless

Samsung Display, BOE , dan LG Display, yang akan memasok panel untuk seri iPhone 16, semuanya telah memperoleh teknologi tersebut.


Menkominfo Budi Arie Sebut Apple dan Microsoft akan ke Indonesia, Bikin Apple Academy dan Kerjasama AI

6 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi usai acara buka bersama di Lapangan Anatakupa, Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Menkominfo Budi Arie Sebut Apple dan Microsoft akan ke Indonesia, Bikin Apple Academy dan Kerjasama AI

Menkominfo Budi Arie Setiadi tengah menggodok rencana kerjasama dengan Microsoft dan Apple.


Pakar Antimonopoli Sebut Rencana Google AI di iPhone Akan Bermasalah

8 hari lalu

Gemini (Google)
Pakar Antimonopoli Sebut Rencana Google AI di iPhone Akan Bermasalah

Google sudah berada di bawah pengawasan karena membayar miliaran dolar kepada Apple untuk menjadi penyedia pencarian default.


Apple Buka Peluang Kolaborasi dengan Google untuk Penguatan AI

9 hari lalu

Ilustrasi. cbsnews.com
Apple Buka Peluang Kolaborasi dengan Google untuk Penguatan AI

Apple dikabarkan membuka peluang kerjasama dengan Apple untuk urusan AI. Apakah akan ada gebrakan baru dari dua raksasa teknologi?


Tidak Lagi Diproduksi Apple, Kini Macbook Air M1 Turun Harga

10 hari lalu

MacBook Air. REUTERS/Mario Anzuoni
Tidak Lagi Diproduksi Apple, Kini Macbook Air M1 Turun Harga

Apple secara resmi menghentikan produksi Macbook Air M1. Harganya pun turun menjadi sekitar Rp 10 jutaan.


Apple Uji AI untuk Iklan di AppStore, Ikuti Google dan Meta

13 hari lalu

Ilustrasi Apple Inc. AP/Eric Risberg
Apple Uji AI untuk Iklan di AppStore, Ikuti Google dan Meta

Perusahaan Apple sedang menguji iklan otomatis yang didukung oleh kecerdasan buatan atau AI


Apple Vision Pro Digunakan untuk Bedah di Inggris, Tingkatkan Presisi dan Efisiensi Waktu

16 hari lalu

Apple Vision Pro digunakan dalam operasi fusi tulang belakang baru-baru ini di London, Inggris. (Gizmochina)
Apple Vision Pro Digunakan untuk Bedah di Inggris, Tingkatkan Presisi dan Efisiensi Waktu

Apple Vision Pro menghilangkan potensi kesalahan manusia.


Google Dikabarkan Akan Pasang Fitur Dukungan Komunikasi Satelit di Android 15

17 hari lalu

Fitur SOS via Satelit di iPhone 14. techcrunch.com
Google Dikabarkan Akan Pasang Fitur Dukungan Komunikasi Satelit di Android 15

Google disebut bakal bekerja sama dengan SpaceX dan Garmin Response untuk fitur komunikasi satelit di Android 15 nanti.


Bocoran Desain iPhone 16 Pro, Ada Tombol Tambahan untuk Fitur AI

17 hari lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Bocoran Desain iPhone 16 Pro, Ada Tombol Tambahan untuk Fitur AI

Desain iPhone 16 Pro dari Apple mirip dengan generasi sebelumnya, kecuali soal tombol tambahan di sisi kiri. Rumornya untuk fitur AI.