Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Dinikahkan, GKR Bendara 'Ditanting' Sultan HB X  

image-gnews
ANTARA/Regina Safri
ANTARA/Regina Safri
Iklan

TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Sri Sultan Hamengku Buwono X ternyata menanyakan lagi kepada putrinya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara apakah ia sudah serius menikah, Selasa 18 Oktober 2011 pagi esok. Proses menanyakan kembali atau 'menanting' ketetapan hati itu dilakukan Sultan di Emper Bangsa Prabayeksa Kraton Yogyakarta, Senin 17 Oktober 2011 malam tadi.

Acara ini dilakukan karena Sultan sendirilah yang esok, akan menikahkan putrinya dengan KPH Yudanegara di Masjid Panepen, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Dalam acara itu Sri Sultan HB X didampingi GKR Hemas. Sedangkan GKR Bendara didampingi tiga kakaknya GKR Pembayun, GKR Condro Kirono dan GKR Maduretno.

Mengenakan surjan warna hijau dan blangkon motif truntum. Sultan duduk didampingi permaisuri, GKR Hemas dengan kebaya warna krem. Ikut dalam proses itu, abdi dalem kaji (haji) atau penghulu/ulama kraton.

"Anak ingsun Gusti Kanjeng Ratu Bendara, apa sliramu wis sumadya tak dhaupake karo abdi ingsun Kanjeng Pangeran Harya Yudanegara?"  (Anak saya Gusti Kanjeng Ratu Bendara, apakah kamu bersedia saya nikahkan dengan abdi saya Kanjeng Pangeran Harya Yudanegara?" begitu Sultan bertanya pada putri bungsunya.

"Ingih, (ya,red)" jawab GKR Bendara. Setelah itu abdi dalem penghulu kraton kemudian membacakan doa. Baru urusan administrasi untuk acara besok langsung dibereskan.

Adik Sultan Gusti Bendara Pangeran Haryo Hadiwinoto menuturkan, acara tantingan ini berbeda tempat jika yang menikah putra laki-laki.  Jika Sultan mempunyai putra laki-laki, maka proses tantingan kepada menantu perempuannya akan dilakukan oleh ayah kandungnya. Sebagaimana ketika HB IX menikahkan Sultan HB X dengan GKR Hemas. Dimana yang melakukan tantingan adalah ayah dari Hemas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tempatnya beda. Kalau yang menanting Ngarso Dalem di emperan Proboyekso. Kalau nanting mantu perempuan di bangsal Pengapit," kata Hadiwinoto.

Proses tantingan juga dilakukan dengan bahasa Bagongan atau bahasa kraton. Hadiwinoto pun menegaskan, bahwa tantingan yang akan dilakukan hanya bersifat formalitas. "Lah, Jeng Reni (Bendara) kan sudah kenal lama (dengan Yudonegoro). Sudah pacaran lama," kata Hadiwinoto.

Berbeda dengan makna tantingan zaman dulu. Dimana putri Sultan atau pun mantu perempuan Sultan dijodohkan."Jadi tidak mengenal siapa calonnya, makanya ditanting (ditanya) dulu," kata Hadiwinoto.

Adat perjodohan di lingkungan kraton mulai memudar pada masa HB IX. Menurut Hadiwinoto, karena zaman sudah berubah lebih modern.

"Jadi tantingan tetap dilakukan semata-mata untuk melestarikan budaya Jawa," kata Hadiwinoto.

BERNARDA RURIT | PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

10 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

36 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

42 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

43 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

58 hari lalu

Tradisi Ngapem Ruwahan digelar warga di Yogya sambut Ramadan. (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.


Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

59 hari lalu

Menko Polhukam yang baru dilantik, Hadi Tjahjanto berjabat tangan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. TEMPO/Subekti.
Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kedua kanan) bersama istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di Keraton Yogyakarta, Senin, 2 Mei 2022. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Setpres/Lukas
Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.


Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.