Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Pria Ini Rencanakan Teror Usai Baca Novel Online  

image-gnews
Protes mengecam terorisme di Afghanistan, di Kedubes Afghanistan di Seoul, Minggu (3/1). Taliban Pakistan mengaku menggunakan pengkhianat agen CIA untuk bom bunuh diri yang menewaskan tujuh karyawan CIA Amerika di Afghanistan. AP Photo/Ahn Young-Joon
Protes mengecam terorisme di Afghanistan, di Kedubes Afghanistan di Seoul, Minggu (3/1). Taliban Pakistan mengaku menggunakan pengkhianat agen CIA untuk bom bunuh diri yang menewaskan tujuh karyawan CIA Amerika di Afghanistan. AP Photo/Ahn Young-Joon
Iklan

TEMPO Interaktif, Gainesville - Jaksa federal Amerika Serikat mendakwa empat pria karena merencanakan serangkaian aksi teror dan pembunuhan. Uniknya, rencana para pria tersebut diilhami oleh cerita dalam novel online berjudul Absolved yang ditulis oleh bekas pemimpin milisi Alabama, Mike Vanderboegh.

Novel itu bercerita tentang para anggota milisi sayap kanan yang marah karena pembatasan senjata, lalu mengangkat senjata melawan pemerintah Amerika. Para terdakwa itu berencana menggunakan cerita dalam novel itu untuk menjalankan aksinya, termasuk meledakkan bom.

Keempat pria yang sudah beruban itu adalah Frederick Thomas, 73 tahun; Dan Roberts, 67 tahun; Ray Adams, 65 tahun; dan Samuel Crump, 68 tahun. Mereka hadir di pengadilan tanpa pembela dan ditahan pada Rabu waktu setempat, 2 November 2011. Thomas dan Roberts didakwa berkonspirasi membeli bahan peledak. Sedangkan Adams dan Crump didakwa bersekongkol membuat racun biologis.

Keluarga para terdakwa mengatakan dakwaan itu tak berdasar. Istri Thomas, Charlotte, mengatakan dakwaan itu omong kosong belaka. “Dia menghabiskan 30 tahun di Angkatan Laut Amerika. Dia tidak akan melawan negaranya. Dia mencintai negaranya,” ujarnya.

Adapun istri Roberts, Margaret, mengatakan suaminya pensiun dari bisnis papan nama dan hidup dari uang pensiun. “Dia tidak pernah bermasalah dengan hukum. Dia tidak antipemerintah. Dia juga tidak akan menyakiti siapa pun.”

Mereka diduga memiliki daftar pejabat pemerintah yang perlu “dihilangkan”, membicarakan tentang penyebaran racun dari pesawat terbang atau mobil yang melaju di jalan bebas hambatan yang melewati sejumlah kota besar Amerika, serta mengintai kantor IRS dan ATF. “Kami harus menyerang seluruh bangunan, seperti Timothy McVeigh,” kata seorang terdakwa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Timothy McVeigh adalah veteran tentara Amerika yang meledakkan bom mobil di depan Alfred P. Murrah Building di Oklahoma City pada 19 April 1995. Serangan bom itu menewaskan 168 orang dan melukai 800 orang lainnya. Ini adalah aksi terorisme terbesar di Amerika sebelum tragedi 11 September 2001. McVeigh dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 11 Juni 2001.

Jaksa mengatakan para terdakwa telah diawasi selama kurang lebih tujuh bulan. “Sementara banyak orang fokus pada ancaman dari ekstremis internasional, kasus ini menunjukkan bahwa kami harus tetap waspada dalam melindungi negara dari warga negara yang mengancam keamanan dan keselamatan,” kata jaksa Sally Quillian Yates.

Dalam sebuah wawancara, Vanderboegh mengatakan dia tak mengenal keempat orang itu dan tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka. “Saya senang FBI menangkap orang-orang yang salah menginterpretasikan novel saya,” kata dia.

SAPTO YUNUS | AP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Sebuah mobil menabrak van polisi di Avenue des Champs-lysees di Paris. REUTERS
Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.


Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah


Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.


Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Peringatan yang dikeluarkan polisi Prancis lewat twitter tentang Salah Abdeslam, tersangka pelaku teror di Paris, pada November 2016. Salah Abdeslam ditangkap polisi antiteror Belgia, pada 18 maret 2016. REUTERS/POLICE NATIONALE
Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.


Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Pastor Abbe Jacques Hamel (kiri). Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray. mirror.co.uk
Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.


Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Seorang polisi berjaga di depan Balai Kota setelah dua penyerang menyandera lima orang di Gereja Saint-Etienne-du -Rouvray, Normandy, Prancis, 26 Juli 2016. Ini merupakan serangan teroris kedua di Prancis selama bulan Juli. REUTERS/Pascal Rossignol
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.


JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto
JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.