TEMPO Interaktif, Nias--Korban jiwa akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Ulu Maze, Kecamatan Maze, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara hingga kini tercatat berjumlah 5 orang. Empat orang tertimbun longsor dan satu orang terseret arus sungai.
"Kelima korban sudah ditemukan dan sudah diambil keluarganya," kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kepada Tempo, Kamis malam, 1 Desember 2011.
Bencana tanah longsor di Desa Ulu Maze terjadi pada Rabu, 30 November kemarin sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Penyebab longsornya tanah adalah hujan deras yang mengguyur lokasi kejadian. Laporan awal pada Rabu malam menyebutkan sedikitnya 4 orang tewas dan 30 orang hilang akibat bencana tanah longsor itu.
Menurut Sutopo, terdapat 6 titik longsor di lokasi kejadian. "Namun hanya satu titik yang menimpa perumahan penduduk dan yang lainnya hanya menutup jalan desa," ujarnya. Selain itu, ucap dia, Sungai Susua yang mengalir dekat lokasi kejadian juga meluap dengan arus yang cukup deras.
Selain korban jiwa, bencana tanah longsor itu juga menimbulkan satu orang luka berat dan 7 orang luka ringan. "Seluruh korban luka sudah dievakuasi dan dirawat di Rumah Sakit Teluk Dalam," kata Sutopo.
Baca Juga:
Kerusakan akibat bencana tanah longsor itu antara lain satu rumah rusak berat, 30 rumah rusak ringan, dan 10 sepeda motor tertimbun longsor. "Satu rumah yang rusak berat adalah lokasi ditemukannya 4 orang korban meninggal dunia," ujar Sutopo.
Pihak TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Selatan, pemerintah daerah setempat, dan masyarakat terus membersihkan longsoran tanah yang menutup jalan. Saat ini, kondisi masyarakat secara umum tenang dan para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Masyarakat yang hilang sudah ditemukan dalam keadaan selamat," ucap Sutopo. Meski begitu, kata dia, pendataan terhadap para korban tanah longsar masih terus dilakukan.
Sutopo mengatakan kondisi medan yang sulit dijangkau, cuaca yang buruk, dan keterbatasan komunikasi di lokasi longsor menyebabkan informasi dampak longsor tidak mudah dilakukan. Akibatnya, data korban simpang siur. "Data awal yang disampaikan BPBD Nias Selatan semalam (Rabu malam) hanya perkiraan," ujar Sutopo.
PRIHANDOKO