TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Fastfood Indonesia Tbk, pemegang waralaba tunggal KFC di Indonesia, menargetkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar pada tahun depan. "Ini seluruhnya akan diperoleh dari kas internal perusahaan," ujar Direktur Fastfood, Justinus D. Juwono, usai paparan publik di Jakarta, Senin, 5 Desember 2011.
Dia mengatakan, belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan akan dialokasi untuk tiga hal, yakni pembangunan gerai baru di tahun depan, renovasi gerai-gerai lama, dan mengganti peralatan yang telah usang.
Baca Juga:
Untuk pembangunan gerai baru, menurutnya, akan dialokasi sebesar Rp 7 miliar per gerai. Perusahaan pun menargetkan akan membangun 20 gerai pada 2012 dengan sebagian besar konsep gerainya berdiri sendiri. "Berarti ada sekitar Rp 140 miliar yang akan dialokasikan untuk membangun gerai baru," ujarnya.
Sisanya sekitar Rp 160 miliar, kata Justinus, akan dipakai untuk merenovasi gerai-gerai lama dan mengganti peralatan-peralatan emiten berkode efek FAST itu. "Sekitar 50 gerai akan diperbaiki supaya penampilannya terlihat lebih segar," katanya.
Hingga akhir tahun ini, Justinus mengatakan, perusahaan dapat menyerap belanja modal hingga Rp 250 miliar. Hingga Oktober, dia memperkirakan belanja modal yang terlah terserap mencapai Rp 200 miliar. Alasannya, banyak gerai yang baru akan dibuka pada akhir tahun. "Sehingga sisanya yang terserap sekitar Rp 50 miliar," katanya.
Sebanyak 403 gerai telah dibuka PT Fastfood di Indonesia. Antara lain tersebar di Jabodetabek sebanyak 150 gerai, Jawa 100 gerai, Bali/NTT/NTB 17 gerai, Sumatera 75 gerai, Sulawesi 30 gerai, Kalimantan 22 gerai, Maluku 3 gerai, dan Papua 6 gerai.
SUTJI DECILYA