TEMPO Interaktif, Jakarta - Di penghujung tahun ini, ASUS memperkenalkan sebuah tablet dengan spesifikasi paling mutakhir. Masih mengambil nama dari keluarga ASUS Eee Pad, vendor komputer asal Taiwan itu merilis ASUS Eee Pad Transformer Prime.
Tablet yang dapat dipadukan dengan papan ketik itu menjadi tablet pertama yang berjalan dengan prosesor quad-core NVIDIA Tegra 3 dan sistem operasi Android Ice Cream Sandwich. Prosesor jenis ini tentu memiliki kinerja lebih cepat dibanding versi sebelumnya, baik dual-core, apalagi single-core.
Kalau cip dual-core (otak ganda) dapat memproses data pada dua otak secara bersamaan, prosesor quad-core tentu lebih gesit lagi karena pemahaman setiap instruksi dijalankan di empat otak secara bersama-sama. Pastinya lebih cepat bukan?
Sementara itu, platform Ice Cream Sandwich atau Android 4.0 yang baru diperkenalkan pada ponsel Samsung Galaxy Nexus pertengahan bulan lalu kini sudah hadir di sebuah perangkat tablet. Artinya, selain bisa diadopsi pada ponsel, sistem operasi ini juga dapat menjalankan komputer tablet.
Namun, tampaknya ASUS masih malu-malu membeberkan bahwa Transformer Prime bisa berjalan dengan Android 4.0. Dalam situs resminya, perusahaan yang dikomandoi Jonney Shih dan Jerry Shen ini hanya menyatakan tablet tersebut menggunakan sistem operasi Android Honeycomb yang dapat ditingkatkan menjadi Ice Cream Sandwich.
NVIDIA menyatakan cip Tegra 3 selesai dibuat dua hari setelah Google mengumumkan source code untuk platform Android 4.0. Prosesor tersebut diklaim mampu bekerja dengan stabil, khususnya ketika dipakai untuk memutar video definisi tinggi.
Untuk membuktikannya, baru-baru ini NVIDIA memamerkan video melalui YouTube yang menunjukkan bagaimana kinerja Asus Transformer Prime dengan cip Tegra3 dalam memutar video full 1080p high profile yang dikenal sangat berat dan butuh tenaga ekstra untuk menjalankannya. Dari layanan berbagi video itu, tampak ASUS Transformer Prime mampu menampilkan game Riptide dengan mulus.
Dari sisi desain, ASUS Transformer Prime tampil dengan bentuk yang lebih tipis dibanding iPad 2 dan memiliki fitur lebih komplet karena dilengkapi microSD dan HDMI. Ketebalannya 7,62 milimeter dan berat 589,6 gram.
Ketika dipadukan dengan keyboard docking, bentuk tablet dengan dua pilihan warna, abu-abu dan emas, ini juga masih terlihat gaya karena bentuk papan ketiknya sangat tipis. Jika dilihat sekilas seperti bentuk laptop ultrabook.
Seperti tablet kebanyakan, ASUS tak lupa membenamkan kamera dengan resolusi 8 megapiksel yang menghadap ke belakang dan 1,2 megapiksel menghadap ke depan.
Soal kualitas suara, ASUS mempercayakan pada teknologi SonicMaster dan ASUS Golden Ears. Sementara untuk menjaga layar seluas 10,1 inci pada Transformer Prime tetap mulus, ASUS menggunakan scratch resistant Corning Gorilla Glass.
Komputer tablet yang mulai dipasarkan sebelum akhir tahun 2011 ini akan dibanderol dengan harga mulai US$ 499 atau sekitar Rp 4,5 juta dengan tambahan US$ 149 (sekitar Rp Rp 1,3 juta) untuk docking-nya.
PCWORLD | CNET | ASUS | RINI KUSTIANI
* * *
SPESIFIKASI
OS: Android 3.2 (Honeycomb) dapat ditingkatkan menjadi Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Layar: IPS TFT 10,1 inci (1280 x 800 piksel)
Memori: 32 dan 64 GB
RAM: 1 GB
Prosesor: Quad-core NVIDIA Tegra 3
Kamera: 8 MP (belakang) dan 1,2 MP (depan)
Konektivitas: Bluetooth; Wi-Fi; microSD; miniphone 3,5 mm; HDMI
Fitur: Gyroscope; GPS
Baterai: Lithium polymer 25 Wh tahan sampai 9,5 jam
Dimensi: 264,16 x 180,34 x 7,62 mm
Bobot: 589,6 gram
Warna: Amethyst gray (abu-abu dan ungu); champagne gold (perak dan emas)
* * *