Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TvOne Keberatan Dipaksa Minta Maaf oleh KPI  

image-gnews
TEMPO/ Nita Dian
TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Stasiun televisi milik kelompok bisnis Bakrie, TvOne, menyatakan keberatannya atas teguran dan sanksi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait siaran program bertajuk Socialitte yang dianggap penuh rekayasa. Melalui General Manager Internal Affair, Totok Sunaryanto, TvOne mengambil langkah dengan mengirimkan surat keberatan mereka.

"Surat keberatan sudah siap dikirim siang ini. Kita ini kan bukan pihak yang bodoh, jadi janganlah gegabah dalam memberikan sanksi,” ujar Totok ketika dihubungi melalui telepon pagi tadi, Selasa, 13 Desember 2011.

Tentang kemungkinan lain setelah keberatan dilayangkan, Totok mengaku tidak hendak berandai-andai. "Kami tidak perlu mencari tahu perkembangannya, lihat nanti kalau suratnya sudah diterima KPI."

Wakil Ketua KPI Bidang Siaran, Nina Armando, menyatakan keterbukaannya atas sikap keberatan TvOne. "Semua lembaga penyiaran yang diberi sanksi berhak menyatakan keberatannya, tapi harus ada mekanismenya. Kita punya bukti yang kuat berdasarkan hasil analisis," kata Nina.

KPI memberikan teguran dan sanksi administratif bagi TvOne atas program Socialitte yang ditayangkan pada 19 November 2011. KPI mewajibkan TvOne untuk membuat permintaan maaf kepada publik dan juga kepada Valencia Mieke Randa, sang pelapor, selama tujuh hari berturut-turut sebanyak satu kali dalam sehari. Permintaan maaf harus dilakukan mulai 13 Desember hingga 19 Desember 2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada episode Socialitte yang dipersoalkan tersebut, stasiun televisi ini menayangkan acara lelang fashion show untuk penggalangan dana. Kasus bermula ketika Valencia Mieke Randa atau Silly diundang untuk menjadi pembicara yang diminta menceritakan penderitaan seorang anak penderita gagal ginjal yang hendak dibantu.

Namun, pada akhir tayangan, dana yang terkumpul tidak disalurkan sesuai janji. Oleh karena itu, Silly meminta TvOne untuk memotong gambar dirinya dengan Nando, anak yang menderita sakit itu, karena dianggap rekayasa. Permintaan tak sepenuhnya dilakukan karena dalam program yang ditayangkan itu, gambar Silly dan Nando tetap muncul.

"Walaupun satu detik atau dua detik, rekayasa pada isi siaran adalah pelanggaran," ujar Nina menutup pembicaraan.

SATWIKA MOVEMENTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

46 hari lalu

Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi di seluruh Indonesia


Antisipasi Ancaman Hoaks, KPI DKI Bakal Sosialisasi Penayangan Iklan Kampanye

9 Januari 2024

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Antisipasi Ancaman Hoaks, KPI DKI Bakal Sosialisasi Penayangan Iklan Kampanye

KPI DKI Jakarta bakal menyosialisasikan penayangan iklan kampanye ke lembaga penyiaran lokal. Apa tujuannya?


Pegawai KPI Diduga Terlibat Transaksi Narkoba Lewat Instagram

8 Juni 2023

Ilustrasi Ganja. Getty Images
Pegawai KPI Diduga Terlibat Transaksi Narkoba Lewat Instagram

Polres Metro Tangerang mengungkap transaksi narkoba jenis ganja lewat Instagram. Diduga libatkan pegawai KPI.


MUI dan Lembaga Penyiaran Sepakati Isi Ramadan dengan Tayangan Berkualitas

7 Maret 2023

Ilustrasi anak dan Ramadan. AP
MUI dan Lembaga Penyiaran Sepakati Isi Ramadan dengan Tayangan Berkualitas

MUI mengajak lembaga penyiaran untuk mengisi Ramadan dengan konten tayangan yang berkualitas, seperti memperbanyak muatan pendidikan, dan dakwah


DPR: Seleksi Anggota KPI Harus Tepat dan Transparan

19 Mei 2022

Anggota Komisi I DPR RI Kresna Dewanata Phrosakh. Foto: Dok/Man
DPR: Seleksi Anggota KPI Harus Tepat dan Transparan

Setiap calon Anggota KPI harus memiliki visi dan misi yang jelas.


MUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan

7 April 2022

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Asrorun Niam Sholeh dalam tangkapan layar akun Youtube BNPB Indonesia saat menayangkan jumpa pers penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin 18 Mei 2020. ANTARA/Dewanto Samodro
MUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan

MUI akan memantau seluruh tayangan dan memberikan catatan bagi mereka yang tidak menunjukkan pesan pencerahan.


Penanganan Kasus Pelecehan Seksual di KPI Mandek, Korban Ingin Bertemu Kapolri

7 Maret 2022

Gedung Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Jakarta, Rabu 8 September 2021. TEMPO/Subekti.
Penanganan Kasus Pelecehan Seksual di KPI Mandek, Korban Ingin Bertemu Kapolri

Korban pelecehan seksual dan perundungan di KPI mempertanyakan nasib penanganan kasusnya di Polres Metro Jakarta Pusat yang jalan di tempat.


Cerita Tessy Jual Mobil dan Rumah Usai Dilarang Tampil di Televisi

5 Maret 2022

Pelawak Kabul Basuki alias Tessy. (YouTube/MAIA ALELDUL TV)
Cerita Tessy Jual Mobil dan Rumah Usai Dilarang Tampil di Televisi

Tessy kehilangan pekerjaannya di layar kaca selama enam tahun setelah dicekal oleh KPI karena memakai pakaian perempuan.


KPI DKI Minta Para Ustad Kritisi Tayangan Televisi

5 Desember 2021

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
KPI DKI Minta Para Ustad Kritisi Tayangan Televisi

Ketua KPID Provinsi DKI Jakarta menilai para mubalig bisa mengarahkan masyarakat agar memperoleh manfaat saat menonton televisi


Komnas Perempuan Apresiasi MS karena Berani Adukan Perundungan di KPI

2 Oktober 2021

Gedung Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Jakarta, Rabu 8 September 2021. TEMPO/Subekti.
Komnas Perempuan Apresiasi MS karena Berani Adukan Perundungan di KPI

Komisioner Komnas Perempuan mengatakan MS merasa perlu melapor ke lembaganya lantaran perundungan di KPI berdampak ke istri dan ibunya.