TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah 51 persen sahamnya dibeli oleh Saratoga Capital, Medco Energi Internasional Tbk. optimisits mengusung target peningkatan kapasitas produksi. Pada 2015 kapasitas tenaga listrik perusahaan ini ditingkatkan menjadi 1.000 megawatt atau naik 400 persen.
Direktur Utama PT Medco Power Indonesia, Fazil Alfitri, mengatakan tingginya kebutuhan listrik dalam negeri mendorong perseroan menaikkan produksi listrik dalam jumlah besar. Semula produksi itu ada di kisaran 250 megawatt, nantinya akan menjadi 1.000 megawatt dalam 3-5 tahun ke depan.
Untuk merealisasikan target tersebut, perseroan telah menyiapkan investasi belanja modal hingga US$ 600 juta sampai 2015 mendatang. "Kami ingin mengembangkan aset produksi listrik hingga 4 kali lipat," ujar dia.
Pembagiannya, sebesar US$ 200 juta modal kerja akan dikeluarkan untuk tahun depan. Mayoritas dana Capex tersebut berasal dari perbankan daerah. Porsi perseroan mencapai 30 persen ekuitas, sedangkan sisanya berasal dari proyek-proyek perusahaan seperti bank-bank lokal.
Rencananya perusahaan milik Arifin Panigoro itu akan membelanjakan Capex untuk pembangunan sejumlah proyek pembangkit listrik.
Perinciannya, di Batam perseroan siap membangun 2 proyek pembangkit listrik baru (PLTGU) masing-masing 30 megawatt dan 70 megawatt. Selain itu, perseroan juga menggarap projek IPC dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Dari 5-6 proyek, ditargetkan dapat 2 proyek," ujar dia. "Kami juga kembangkan pembangkit listrik di Senoro dan Tiaka, Morowali, Sulawesi Tengah, sebesar 45 megawatt. Intinya tambahan 150-200 megawatt pada tahun depan."
Kemudian di Cibalak, Jawa Timur, pembangunan minihidro sebesar 3x3 mw. Perusahan juga akan melanjutkan pengembangan terhadap perusahaan yang baru diakuisisinya, yakni Sansaka.
Perseroan juga menargetkan dapat 2 aksi mergers and acquisitions (M&A), infusion PLTG di Sumatera di tahun 2012. "Diharapkan target-target proyek tersebut dapat terealisasi. Sebab, hasil konsolidasi, perseroan harus mempercepat ekspansi di awal," ujar dia.
Sementara untuk proyek jangka panjang, perseroan akan menambah kapasitas proyek Sarula dan Minuharu masing-masing 13 megawatt. Selain Cibalak, perseroan juga menggarap 2 proyek geotermal di Sarula. "Jika dapat persetujuan dengan pemerintah, kami akan realisasi proyek geotermal sebesar 330 megawatt."
Menurut Fazil, proses pembahasan proyek tersebut dalam finalisasi di Departemen Keuangan dan Dirjen Tenaga Listrik. "Kami menunggu persetujuan akhir dari pemerintah. Medco Power ke arah pembangkit berbasis lebih clean," kata dia.
Direktur Utama Saratoga Capital, Sandiaga Uno, mengatakan perusahaannya siap mendorong pertumbuhan Medco Power. Sejumlah target tersebut akan menjadi komitmen bersama. "Kemitraan strategis ini dapat mendorong Medco Power menjadi mandiri," ujar dia.
JAYADI SUPRIADIN