TEMPO.CO , Jakarta- Penderita kanker payudara Indonesia kini bisa lega. Ada teknologi pengobatan baru yang dikembangkan anak bangsa sendiri.
Cara baru itu dikembangkan Warsito Purwo Taruno, 44 tahun. Warsito adalah seorang ahli tomografi berbasis medan listrik, menemukan bra atau kutang pembasmi kanker.
Doktor kimia lulusan Universitas Shizuoka, Jepang ini menciptakan alat baru, berupa bra alias kutang yang memakai medan listrik yang bisa dipakai membunuh sel kanker.
Kutang berbentuk seperti rompi penutup dada itu berisi sejumlah peralatan yang menggunakan medan listrik. Teknologi yang dipakai adalah tomografi medan listrik (electrical Capacitance volume tomography, ECVT) empat dimensi.
Tomografi adalah teknologi pemindai obyek tanpa harus menyentuh bendanya. Ini merupakan terobosan besar dalam teknik memindai, karena ECVT mampu memindai 3D (volumetrik) dengan obyek bergerak berkecepatan tinggi. Teknologi pemindai semacam CT Scan dan MRI menjadi terlihat kuno.
Dengan dasar itu, ia membuat kutang pembunuh kanker yang menggunakan medan listrik. “Prinsipnya memakai sifat paling dasar dari kanker itu sendiri,” kata Warsito kepada Tempo, pekan lalu.
Sel kanker yang akan membelah diberi medan listrik dengan takaran tertentu, pada frekuensi 50 kilohertz--5 megahertz, mekanisme pembelahan sel kanker lumpuh.
Adapun pengaruh medan listrik itu pada sel sehat belum diketahui dengan persis, namun Warsito yakin tak banyak. Akibatnya, sel kanker tak bisa menyelesaikan fase pembelahan. “Lama-kelamaan sel tersebut mati, lalu akhirnya punah karena tak bisa berkembang biak,” ujarnya.
TITO SIANIPAR