Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Jika Kutub Bumi Berbalik?

image-gnews
Rotasi bumi
Rotasi bumi
Iklan

TEMPO.CO , PARIS :--Sepanjang sejarah, kutub magnetik bumi mengalami pembalikan hingga ratusan kali. Kini ilmuwan, seperti dikutip Livescience, mengamati peristiwa pembalikan tersebut mulai terjadi.

Kutub magnetik bumi dihasilkan oleh atom-atom besi di inti bumi yang bersusun bersama membentuk magnet raksasa. Batang magnet raksasa di tengah bumi inilah yang menyebabkan jarum kompas selalu mengarah ke kutub utara dan selatan.

Namun catatan geologi dari tanah di dasar Samudera Atlantik menunjukkan kutub magnetik bisa berbalik arah oleh sebab yang belum diketahui. Perubahan ini menyebabkan jarum kompas berputar 180 derajat dari posisi saat ini.

Proses pembalikan arah memakan waktu tak singkat yaitu sekitar 1.000-10.000 tahun. Selama waktu itu pula medan magnet bumi melemah. "Bumi akan memiliki lebih dari dua kutub magnet hingga inti mengumpulkan kekuatannya," ujar Monika Korte, Direktur ilmiah dari Niemegk Geomagnetic Observatory, Jerman.

Pelemahan medan magnet selama proses pembalikan akan mempengaruhi kehidupan di bumi. Maklum saja, medan magnet merupakan tameng pelindung bumi dari serangan partikel kosmik berbahaya yang datang dari luar angkasa. Apakah pelemahan ini mengancam keselamatan manusia?

Profesor Geofisika dari University of Rochester, John Tarduno mengatakan, tanpa medan magnet, bumi mudah ditembus badai matahari. Partikel kosmik bereaksi dengan atmosfer menciptakan lubang ozon besar yang bertahan selama 1-10 tahun. "Penyakit kanker kulit akan meningkat," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelemahan medan magnet seperti ini juga dikaitkan dengan penyusutan populasi manusia Neandertal oleh ahli dari geologi dari Institute of Earth Physics of Paris, Jean-Pierre Valet.

Korte berbeda pendapat dengan dua peneliti sebelumnya. Menurut dia, selama proses pembalikan, atmosfer bekerja sebagai tameng cadangan dan menepis partikel berbahaya. Karenanya tak akan ada dampak berbahaya pada tubuh manusia.

Meski demikian, ia mengingatkan, teknologi komunikasi dan jaringan listrik menjadi rentan dirusak oleh partikel kosmik. "Penting bagi manusia menemukan strategi mitigasi," ujar Korte.

Pembalikan medan magnetik bumi terakhir kali terjadi sekitar 780 ribu tahun lalu ketika manusia berada di Zaman Batu. Sejak 160 tahun terakhir, ilmuwan mengamati tumbuhnya benih pembalikan medan magnetik di sekitar Brasil dan Atlantik Selatan. "Pertumbuhan berada pada tingkat yang membahayakan," kata Tarduno.

ANTON WILLIAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia