TEMPO.CO, Nganjuk - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Nganjuk menyiapkan sel khusus untuk Mujianto. Pembunuh berantai kaum gay itu akan menempati kamar sendirian karena dianggap berbahaya.
Kepala Lapas Nganjuk Imam Sarwoto mengatakan penempatan Mujianto ke kamar khusus ini untuk menjaga keamanan tahanan lain. Apalagi selain memiliki kelainan seksual, Mujianto juga berdarah dingin dalam menghabisi korbannya. "Kami siapkan kamar khusus yang terpisah dari tahanan lain," kata Imam kepada Tempo, Senin, 27 Februari 2012.
Kamar khusus tersebut adalah sebuah sel berukuran 2x1,5 meter. Sel tersebut hanya akan dihuni oleh Mujianto dengan pengawasan khusus petugas.
Tak cukup di situ, seluruh area di sekitar sel itu akan dipasang pagar dengan kawat berduri. Hal ini untuk mengantisipasi agar Mujianto tak bisa melarikan diri atau berinteraksi dengan tahanan lain. "Ada prosedur khusus untuk ini, seperti pemeriksaan makanan dan jam keluar sel," kata Imam.
Saat ini Lapas Nganjuk dihuni oleh 190 tahanan dengan kapasitas 117 orang. Mereka berdesak-desakan dalam 42 kamar tanpa blok.
Baca Juga:
Meski telah dipersiapkan ruangan selnya, Mujianto sendiri hingga kini masih menghuni ruang tahanan Polres Nganjuk. Ini karena pelaku masih harus menjalani rangkaian pemeriksaan atas pembunuhan yang dilakukan. Berdasarkan keterangan polisi, jumlah korban Mujianto telah membengkak menjadi 23 orang. "Korban baru ini diracun di Nganjuk dan Kediri," kata Kapolres Nganjuk Ajun Komisaris Besar Anggoro Sukartono.
Dipastikan ketujuh korban baru ini selamat dari upaya pembunuhan. Nyawa mereka masih tertolong setelah dilarikan ke rumah sakit usai diracun Mujianto. Hingga kini polisi masih melacak kemungkinan korban lainnya yang enggan melapor.
HARI TRI WASONO