TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik optimistis rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak akan berjalan sesuai agenda. "Seolah belum siap, padahal tinggal mematangkan kompensasi untuk rakyat," kata dia di Jakarta, Senin, 19 Maret 2012.
Jero mengibaratkan kebijakan ini seperti kasus persiapan penyelenggaraan SEA Games lalu. "Seolah belum siap hingga detik-detik penyelenggaraan, tapi akhirnya sukses juga," katanya.
Salah satu masalah yang sedang dihadapi pemerintah adalah efektivitas penerima kompensasi kenaikan BBM. Pemerintah sedang menghitung statistik calon penerima dana kompensasi atas kenaikan harga bensin. "Harus tepat," ujarnya.
Pemerintah berencana menyesuaikan harga premium dan solar bersubsidi dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter mulai 1 April 2012. Tapi hingga kini tak kunjung ada kata sepakat di parlemen. Mayoritas fraksi menolak paket kompensasi yang ditawarkan pemerintah. Partai koalisi penyokong pemerintah terpecah. Partai Keadilan Sejahtera tegas menolak, Golkar belum memberi keputusan, dan Partai Persatuan Pembangunan mengisyaratkan penolakan. Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah mengatakan, "Yang menolak ingin kompensasi untuk rakyat efektif," ujarnya.
Kubu oposisi dipimpin oleh PDI-Perjuangan terang-terangan menolak usul pemerintah. Di barisan ini ada Partai Hanura dan Gerindra.
M. ANDI PERDANA