Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Kwamki Diduga Dipicu Dendam Lama  

image-gnews
Seorang korban luka kena panah dan peluru senapan angin  dipapah orang rekan lainnya saat bentrok dua kelompok warga di Kwamki Lama, Timika, Papua, (23/6). Hingga saat ini jumlah korban luka akibat bentrokan dari kedua kubu selama pertikaian terjadi lebih dari 100 orang. Sementara korban tewas sebanyak 6 orang. ANTARA/Spedy Paereng
Seorang korban luka kena panah dan peluru senapan angin dipapah orang rekan lainnya saat bentrok dua kelompok warga di Kwamki Lama, Timika, Papua, (23/6). Hingga saat ini jumlah korban luka akibat bentrokan dari kedua kubu selama pertikaian terjadi lebih dari 100 orang. Sementara korban tewas sebanyak 6 orang. ANTARA/Spedy Paereng
Iklan

TEMPO.CO, Jayapura - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigadir Jenderal Paulus Waterpauw, mengatakan bentrok di Kwamki Lama, Mimika, Papua, dua pekan terakhir, diduga dipicu dendam lama dua kelompok. “Itu kan sudah turun temurun, dari kakek dan neneknya. Mereka sudah damai, tapi perang lagi, bisa dibilang ada dendam lama yang belum selesai,” kata Waterpauw, Senin 25 Juni 2012.

Ia mengatakan polisi sudah melakukan berbagai upaya mendamaikan dua kelompok warga yang berselisih. “Namun selalu saja perang lagi. Ini sementara kami coba damaikan. Kalau menangkap mereka semua bisa saja, tapi pertama kami coba damaikan dulu,” ujarnya.

Kepolisian menurunkan ratusan personel gabungan dari Polresta Mimika, TNI, dan anggota Brimob. “Dari laporan Polres di Mimika, ada pasukan yang sudah diturunkan, bisa mencapai ratusan. Kami terus coba amankan situasi di sana,” ucapnya.

Menurut dia, kepolisian tidak lalai atau sengaja membiarkan korban berjatuhan dari dua belah pihak. “Polisi berjaga, situasi di lapangan kadang-kadang tidak bisa diduga. Kami sudah berulang kali mencoba menghentikan perang, buktinya ada anggota kami yang juga terluka, tapi ya itu, mereka maunya menyelesaikan sendiri masalah dengan cara mereka,” katanya.

Ia juga membantah bentrok itu dipicu perebutan sumber daya alam. “Tidaklah, itu perang dari dulu, dari kakek neneknya dan turun kepada anak-anaknya. Polisi tetap menjaga agar bentrok ini tidak meluas.”

Sebelumnya, 20 warga Kampung Harapan, Kwamki Lama, Mimika, ditangkap dalam operasi penyisiran oleh pasukan gabungan TNI-Polri, Senin pagi. Petugas menggeledah rumah-rumah penduduk di Kampung Amole dan Harapan serta menyita panah dan senjata lainnya yang dipakai untuk saling serang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Kepolisian Resor Mimika, Ajun Komisaris Besar Denny Edward Siregar, mengatakan 20 warga tersebut akan diperiksa keterkaitannya dengan konflik di Kwamki Lama. "Warga yang dibawa ke Polres bukan ditangkap, mereka akan diperiksa," kata Denny.

Usai penyisiran, situasi Kwamki Lama mulai kondusif. Tidak terlihat lagi lelaki membawa panah. Sebagian besar lelaki yang tetap menginginkan perang melarikan diri ke hutan.

JERRY OMONA

Berita terkait
Lagi, Meletus Perang Panah di Kwamki Lama
Korban Tewas Konflik di Kwamki Bertambah 1 Orang

Kwamki Perang Lagi, Propam Polri Terjebak

Warga Timika Gelar Ritual Damai Usai Perang Panah

Perang Suku di Sumba, Satu Tewas

Pasca Penyerangan, Situasi Arso Lima Papua Mencekam

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Human interest - Peserta perang antar suku di Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua. Tempo/Rully Kesumaru
Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.


Mengenal Suku Dani Papua dan 4 Tradisi Mereka

10 Agustus 2023

Warga Suku Dani yang menghuni Lembah Baliem, Wamena, Papua melakukan tarian perang-perangan pada Festival Budaya Lembah Baliem di Kampung Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (8/8). TEMPO/Cunding Levi
Mengenal Suku Dani Papua dan 4 Tradisi Mereka

Suku Dani di Lembah Baliem. Papua memiliki banyak tradisi unik yang terus dipertahankan hingga sekarang dan menjadi warisan luhur bangsa kita.


Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

2 Juli 2023

Musanze, Rwanda. Foto: Time.com/
Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

Rwanda terkenal dengan keindahan alamnya. Destinasi wisata berupa ekowisata menjadi sektor yang berkembang pesat di Rwanda.


150 Orang Tewas dalam Perang Suku di Sudan

21 Oktober 2022

Negara bagian Nil Biru selatan Sudan. Istimewa
150 Orang Tewas dalam Perang Suku di Sudan

Perempuan dan anak-anak ikut menjadi korban perang suku di Sudan. Kekacauan terjadi sejak kudeta pada Oktober 2021.


Bamsoet: Perang Bubat Tak Ada dalam Prasasti

26 Agustus 2021

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet: Perang Bubat Tak Ada dalam Prasasti

Patut diduga naskah 'Kidung Sunda' dan 'Kidung Sundayana' memiliki motif memecah belah dua suku etnis terbesar bangsa Indonesia, Sunda dengan Jawa.


Perang Suku di Sudan, 40 Orang Tewas

6 April 2021

Perang Saudara Ancam Sudan Selatan
Perang Suku di Sudan, 40 Orang Tewas

Pemerintah Sudan mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Darfur Barat akibat perang antarsuku yang telah berlangsung selama tiga hari.


Perang Antar Kampung, 16 Orang di Jayawijaya Terkena Panah

12 September 2020

Warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti menampilkan aksi perang-perangan dalam acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (12/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Perang Antar Kampung, 16 Orang di Jayawijaya Terkena Panah

Perang tradisional ini terjadi antara masyarakat Kampung Wukahilapok dan Kampung Meagama di Kabupaten Jayawijaya.


Perang Suku di Flores Timur, Enam Orang Dilaporkan Tewas

5 Maret 2020

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Perang Suku di Flores Timur, Enam Orang Dilaporkan Tewas

Dua suku di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Flores Timur saling bentrok memperebutkan lokasi tanah bernama Wulewata Bani.


Kapolri Benarkan Terjadi Perang Suku di Papua, Dua Polisi Terluka

2 Oktober 2018

Warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti menampilkan aksi perang-perangan dalam acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (12/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Kapolri Benarkan Terjadi Perang Suku di Papua, Dua Polisi Terluka

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan suku-suku di Papua memang kerap memilih jalan perang untuk menyelesaikan masalah.


Gerah atas Perang Suku, Jokowi Minta Pemda Turun ke Lapangan

26 September 2016

Kubu Mambruk dengan berbagai alat perang memasuki daerah hutan di Kwamki Lama, Papua, Minggu (10/1). Perang antar suku yang telah berlangsung beberapa hari ini, belum dapat diatasi oleh pihak keamanan. ANTARA/Lisad
Gerah atas Perang Suku, Jokowi Minta Pemda Turun ke Lapangan

Perang suku terjadi karena aturan adat bahwa satu korban harus diganti dengan satu nyawa dari suku lawan.