TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mega Tbk mencatat kenaikan perolehan laba bersih sebesar 110,8 persen menjadi Rp 909,54 miliar pada semester I 2012 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 431,37 miliar.
Direktur Utama Bank Mega, J.B. Kendarto, mengatakan kenaikan laba bersih dipicu oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih serta pendapatan operasional lainnya.
"Pendapatan bunga bersih naik 49,7 persen dari Rp 1,13 triliun di Juni 2011 menjadi Rp 1,7 triliun di Juni 2012," ujar Kendarto dalam laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 31 Juli 2012.
Dia mengatakan tingginya pendapatan bunga bersih karena naiknya pendapatan bunga mencapai Rp 2,78 triliun. Pada enam bulan pertama tahun ini, beban bunga malah turun 11,2 persen dari Rp 1,22 triliun menjadi Rp 1,08 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih perusahaan pun lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Faktor naiknya laba bersih Bank Mega juga disebabkan tumbuhnya pendapatan operasional lainnya. Pada semester I 2012, pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 503,7 miliar, naik 6,9 persen dari Rp 471 miliar di semester I 2011.
Di lain pihak, beban operasional perusahaan naik tipis menjadi Rp 1,18 triliun dari sebelumnya Rp 1,12 triliun sehingga perusahaan memperoleh laba sebelum pajak penghasilan Rp 1,02 triliun.
Per 30 Juni 2012, liabilitas Bank Mega berkurang menjadi Rp 52,13 triliun dari posisi sebelumnya menjadi Rp 57,03 triliun. Sedangkan ekuitas perusahaan naik dari Rp 4,87 triliun menjadi Rp 5,78 triliun.
Pada perdagangan pagi ini, saham bank dengan kode MEGA itu masih stagnan di harga Rp 3.200 per saham.
SUTJI DECILYA